-->

Notification

×

Iklan

Iklan

KETENTUAN PENULISAN SKRIPSI BERORIENTASI ARTIKEL JURNAL ILMIAH

Thursday, August 13, 2020 | 1:47:00 PM WIB Last Updated 2022-09-28T00:18:12Z






Syarat menulis Skripsi mesti bahagia. Skripsi merupakan subjek yang tidak bisa dihindari untuk meraih gelar Sarjana. Bahagia merupakan potensi pemberian Tuhan sejak azali. Sehingga tidak boleh lupa bahagia terlebih ketika menulis Skripsi.

Sering terjadi menulis Skripsi terburu-buru. Jika terburu-buru, maka pelik untuk menggapai kualitas. Lulus menjadi Sarjana mesti tepat waktu. Buatlah persiapan menulis Skripsi sejak Semester Tujuh.

Baca artikel terkait: Menulis Skripsi Terburu-buru

Menulis Skripsi bergantung proposal. Siapkan proposal, hubungi “Ayah-Ibu Akademik” (Dosen Pembimbing), lihat topik-topik inti penelitian di Program Studi, dan mulailah menulis proposal penelitian.

Baca artikel terkait: Cara Menulis Proposal Penelitian

Jadikan pedoman penulisan karya ilmiah sebagai acuan. Pendidikan tinggi pasti terus mengupayakan peningkatan kualitas. Ketentuan penulisan pasti terus diperbaharui sesuai standar. Tidak ada contoh yang sempurna, kecuali berpedoman pada acuan penulisan karya ilmiah.


Saat ini berkembang aplikasi pengutipan. Beberapa masih manual, dan sebagian berfungsi otomatis. Gunakan aplikasi references sebagai bantuan kemudahan dalam teknik kepenulisan karya ilmiah.

Baca artikel terkait: Wajib untuk Mahasiswa

Suatu tindakan untuk tujuan bersama dapat menjadi wajib. Pendidikan tinggi bertujuan mengelola pengetahuan dari pemikiran dan penelitian akademisi di lingkungannya. Dari pengelolaan ini akan terwujud keunggulan dan distingsi serta daya saing. Pada kisaran ini bukan hal yang perlu diperdebatkan bahwa penulis wajib mengutip karya ilmiah dosen pembimbing Skripsi.


Kerapihan sangat diutamakan dalam penulisan Skripsi. Penulis diarahkan untuk memperhatikan ketelitian, kecermatan, dan skill. Sering dijumpai beberapa kesalahan teknis dalam penulisan bab, penomoran, spasi, dan lain-lain. Hal ini kerap terjadi secara berulang di mana terus berlangsung kesalahan serupa.

Baca artikel terkait: Tips and Tricks Penulisan Skripsi

Kerapihan isi lebih utama tetapi halaman depan tidak boleh dianaktirikan. Pada setiap pendidikan tinggi pasti disiapkan template untuk halaman depan Skripsi. Untuk keseragaman carilah template halaman depan Skripsi yang diberlakukan di pendidikan tinggi.

Baca artikel terkait: Template Halaman Depan Skripsi

Skripsi boleh diganti oleh artikel ilmiah. Skripsi biasanya 100 halaman sedangkan artikel ilmiah cukup 10 halaman. Namun, Skripsi tetap mesti diawali dengan pengajuan proposal penelitian untuk diseminarkan meskipun bermaksud mengganti Skripsi dengan artikel untuk kepentingan publikasi di jurnal ilmiah.


Sekalipun memilih Skripsi dan tidak memilih artikel ilmiah, namun tetap setelah lolos ujian Skripsi pada gilirannya Skripsi tersebut mesti diubah menjadi artikel ilmiah. Jika ingin hemat energi, hendaknya memilih artikel ilmiah sejak awal. Apabila jatuh pilihan pada Skripsi, maka penulis diarahkan mengikuti kelas menulis untuk praktis mengubah naskah Skripsi menjadi artikel ilmiah.


Penghujung penulisan skripsi diakhiri dengan Munaqosyah. Berupa ujian Skripsi untuk mempertahankan hasil penulisan ilmiah. Beberapa hal perlu diperhatikan terkait dengan Munaqosyah, terutama materi dan metodologi. Setelah lolos ujian Skripsi pasti sangat seru dan haru serta kegembiraan memuncak.

Baca artikel terkait: Ujian Sidang Skripsi (Munaqosyah)

Jangan lupa bahagia ketika menulis Skripsi. Ingat Skripsi itu terkait dengan kapasitas skill penulisan karya ilmiah yang dikembangkan selama kuliah. Adapun bahagia tidak terpaut dengan aspek di luar diri karena ia hadir dari dalam jiwa. Sepelik apapun penulisan Skripsi tetaplah bahagia. Jika Bahagia maka pasti berhasil dan sukses!



Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung


×
Berita Terbaru Update