Teori tidak dipakai dalam analisis merupakan kekeliruan umum dalam penulisan karya ilmiah, seperti skripsi, tesis, dan disertasi.
Pernyataan di atas diungkapkan oleh Dr. Lina Meilinawati, M. Hum., Dosen Fakultas Ilmu Budaya UNPAD, setelah ia dan timnya melakukan penelitian ke sejumlah karya ilmiah (Lina, 2021).
Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., founder Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung menjadi terinspirasi untuk mengadakan Kursus Teori.
“Penulis mesti menetapkan teori. Lalu, teori itu digunakan untuk membaca
hasil penelitian,” tuturnya.
Hasil penelitian di sini adalah data hasil olah metode tertentu yang
digunakan dalam penelitian. Suatu teori akan mencakup aspek-aspek dan dimensi-dimensi. Jika aspek-aspek
adalah bagian-bagian dari objek formal ilmu, maka dimensi-dimensi ialah turunan
dari aspek-aspek tersebut. Aspek-aspek dan dimensi-dimensi inilah yang
menjadi instrumen dalam teknik pencarian data (melalui observasi, survei, angket, wawancara, dan lain-lain). Setelah data diolah dengan metode tertentu, lalu hasil bersih dari
pengolahan data tersebut dianalisis.
“Analisis atau interpretasi berarti membaca data bersih hasil
penelitian dengan menggunakan teori yang ditetapkan dalam penelitian sampai
menghasilkan temuan penelitian,” lanjutnya.
“Temuan penelitian berarti hasil akhir dari penggunaan teori dalam membaca data bersih hasil pengolahan metode,” pungkasnya, Sabtu, 18/03/2023.
Kursus Teori dimulai bulan Ramadhan Tahun 2023
di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung [KM].