Latihan menulis artikel ilmiah merupakan proses dari hulu ke hilir. Hilir berarti pengiriman artkel ke jurnal. Adapun hulu yaitu menyiapkan topik untuk mulai menulis.
Latihan menulis tidak boleh berhenti di tengah jalan. Sebab, bila berhenti di situ berarti latihan baru sampai setengah jalan.
Ada akibat bila latihan hanya ditempuh setengah jalas. Akibat yang paling nyata yakni latihan tidak tuntas. Latihan yang tidak tuntas pasti membawa akibat lain, yakni tidak diperolehnya pengalaman melaksanakan latihan dari hulu sampai hilir.
Pengalaman latihan sampai tuntas sangat penting. Penulis akan belajar dari pengalaman. Penulis pasti berusaha untuk terus berlatih hingga menemukan pengalaman terbaik (best practice).
Pengalaman terbaik berperan menunjukan langkah-langkah yang masih lemah. Penulis akan belajar mengatasi kelemahan hingga menemukan solusinya.
Solusi mengatasi bagian yang masih lemah dilakukan dengan mencari informasi. Bisa juga melalui sharing bersama sejawat. Latihan bersama sejawat bisa saling mengisi. Bisa saling menguatkan satu dengan yang lain.
Latihan bersama sejawat berperan untuk menghimpun pengetahuan bersama. Informasi pengalaman efektif menulis sangat deras. Kelola informasi tersebut menjadi pengetahuan praktis.
Sejalan dengan pelaksanaan pengetahuan praktis, penulis pada gilirannya menjadi kaya dengan pengalaman. Pengalaman adalah guru terbaik.
Semuanya tidak ada yang ujug-ujug menjadi hebat. Pasti butuh kesabaran. Penulis mesti sabar menapaki jalan dari hulu ke hilir. Sabar pasti menolong segala pekerjaan.
Pastikan latihan menulis tuntas sampai ke hilir. Berakit-rakit dahulu besenang-senang kemudian.
Suatu
ketika artikel diterima dan terbit di jurnal bolehlah selebrasi. Ibarat pemain
bola sesaat setelah mencetak goal.
Bandung,
01 Agustus 2020
Wahyudin
Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung
