Hal Paling Sulit Ketika Menulis Artikel Ilmiah
Wahyudin Darmalaksana
Last Updated
2022-09-28T00:01:49Z
Tubuh artikel ilmiah dibagi
dua, yakni teknis dan substansi. Teknis mencakup susunan penulisan sedangkan
substansi meliputi kedalaman tulisan.
Teknis penulisan paling
mudah karena panduan umum tersedia. Substansi merupakan hal paling sulit dalam
penulisan. Sebab, substansi mencakup originalitas, kebaruan, kontribusi, dan
citra rasa.
Original menghendaki dihasilkannya
pernyataan (statement). Tiap pernyataan pasti original. Karena bukan
pernyataan namanya bila tidak original. Pernyataan sulit dihasilkan ketika menulis
artikel ilmiah. Sebab, tiap pernyataan pasti telah dinyatakan orang lain. Saat
menulis artikel paling kita mengutip pernyataan orang lain.
Juga kebaruan bukan hal
yang mudah ditemukan. Hampir tidak ada kebaruan di dalam penelitian sosial,
humaniora, dan agama. Di bidang penelitian ini kebanyakannya reproduksi (mengulang),
hal kebaruan paling pada sisi melanjutkan atau menambahkan serta analisis.
Kontribusi bisa dilihat
dari manfaat, kegunaan, dan implikasi. Sulit sekali dihasilkan sisi manfaat
bagi pengguna hasil penelitian. Termasuk klaim bahwa penelitian mempunyai implikasi
yang besar merupakan hal yang sulit pula. Praktis ketika manfaat, kegunaan, dan
implikasi penelitian diragukan, maka kontribusi hasil penelitian menjadi
dipertanyakan.
Citra rasa (state of
the art) tulisan mesti hadir di tiap kalimat dan paragraf di seluruh bagian
artikel ilmiah. Citra rasa berkaitan erat dengan bagaimana pembaca dapat
menikmati bagian-bagian tulisan dari awal hingga akhir. Tentu hal ini bukan perkara yang mudah
diwujudkan.
Lalu, kita berhenti
menulis artikel karena kesulitan di atas. Jangan berhenti! Tempuh lebih dulu
penguasaan teknis. Teknis penulisan ibarat “gelas” sedangkan
substansi bagaikan “air” di dalam gelas. Air akan bergantung gelas. Apabila
teknis dikuasai dengan baik, maka pasti menghasilkan substansi yang
baik pula.
Jika teknis diabaikan, maka kapan kita sampai di substansi. Teknis merupakan hal
yang mudah dalam penulisan artikel ilmiah. Apabila teknis terus
dilatih, maka yakin orang tiba di substansi!
Bandung, 12 Juni 2021
Wahyudin Darmalaksana,
Pegiat Kelas Menulis di UIN Sunan Gunung Djati Bandung