Ada beberapa alasan mengapa mahasiswa hendaknya mempunyai pengalaman publikasi ilmiah. Paling tidak, ada tiga alasan yang paling utama, yaitu:
Persiapan Tugas Akhir
Mahasiswa akan menulis tugas akhir untuk meraih gelar sarjana. Tugas akhir ini berupa penelitian. Disebutkan di paparan terdahulu bahwa artikel ditulis dari hasil penelitian. Tidak diragukan lagi, penulisan artikel berperan dalam dua hal, yakni latihan penelitian dan latihan penulisan hasil penelitian. Di sini, mahasiswa memiliki persiapan dalam penyelesaian tugas akhir.
Literasi Aplikasi Digital
Penulisan artikel memiliki dampak bagi penguatan literasi digital. Berbagai aplikasi akan digunakan dalam penulisan artikel. Seperti akses big data untuk pencarian sumber rujukan. Sitasi ilmiah dengan mengguanakan aplikasi pengutipan. Pengecekan similarity melalui aplikasi cek plagiasi. Pengiriman artikel pada jurnal berbasis open journal system (OJS). Termasuk upload ulang artikel hasil revisi. Tegaslah, publikasi ilmiah berperan untuk memperkuat kemampuan literasi digital.
Kampus Kelas Dunia
Setiap kampus memiliki tonggak-tonggak yang hendak dilampaui. Dimulai dari kampus pengajaran (teaching university), kampus penelitian (research university) dan kampus kelas dunia (world class university). Setiap kampus akan berusaha beranjak dari teaching university menuju research university. Sejak semester pertama, mahasiswa dilatih penelitian mini (mini research). Hasilnya ditulis menjadi artikel untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah. Indikator world class university antara lain produktifitas publikasi ilmiah akademisi di jurnal internasional reputasi global.
Berdasarkan tiga alasan utama di atas, mahasiswa hendaknya segera membuat rencana publikasi ilmiah. Sangat dibanggakan bila mahasiswa mempunyai pengalaman publikasi ilmiah semasa kuliah.
Bandung, 17 Desember 2021
Wahyudin Darmalaksana, Kelas Menulis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung