.jpeg)
Perjalanan manusia dalam kanal waktu adalah jembatan antara yang sakral dan yang nisbi. Secara simbolik, manusia di kolong langit ini bertugas mendialogkan logika deduktif dan logika induktif untuk prediksi masa depan.
Kata Ibnu Taimiyah, hakikat paling otentik bukan di realitas logis yang simbolik, melainkan di realitas empirik yang berubah-ubah.
Artinya, manusia punya tugas mengenali isyarat-isyarat, gejala-gejala, dan fenomena-fenomena dalam realitas masyarakat yang sangat cepat mengalami perubahan, dilandasi prinsip-prinsip sakral, dan kaidah-kaidah saintifik untuk menemukan kebenaran objektif bagi konstruksi masa depan, meskipun kebenaran ilmiah bersifat relatif.
