Menteri Agama Republik Indonesia (RI.),
Gus Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa “Gus Men” meresmikan “Gedung Putih”
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu, 26/07/2023.
Gedung Putih (White House) yang Gus
Men sendiri menyebutnya “Gedong Bodas” merupakan gedung baru untuk pusat pelayanan
pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Menteri Agama juga meresmikan gedung
dan sarana lainnya yaitu Gedung Kopertais, Gunung Djati Park, dan Sport Center.
Turut serta mendampingi Gus Men yaitu Prof.
Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T Direktur Jenderal Pendidikan Islam
(Dirjen Pendis), Dr. H. Muhammad Nurzaman Staf Khusus Menteri, Dr. H. Rohmat
Mulyana Sapdi, M.Pd. Sekretaris Dirjen Pendis, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung juga sebagai Ketua Forum Rektor Perguruan
Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se-Indonesia, Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M. Ag. Direktur
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si. Kepala
Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat, dan Prof. Dr. H. Nanat Fatah
Natsir, MS. Ketua Senat UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pada acara peresmian “Gedong Bodas”
ini, Gus Men juga berkenan memberikan pembinaan pegawai UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Beliau menyampaikan rasa syukur bahwa UIN Sunan Gunung Djati bisa berkembang atas
berbagai prestasi sivitas akademika yang telah ditorehkan dan patut dibanggakan.
“Saya ini terus terang memang belum ikhlas melepas pak Mahmud --Rektor, red.-- karena saya mencintai beliau dari mata maka saya tidak mau berpisah dengannya. Jadi kalau dengan hati tidak mungkin kita ini kerja profesional dan tidak bisa menggunakan hati kalau kerja-kerja profesional. Kalau sudah waktunya memang sudah waktunya walau pun berat hati,” ungkap Gus Men.
Gus Men mengulas tag line UIN
Sunan Gunung Djati yaitu team works, net-works, collaboration,
dan innovation. “Team works sama dengan doa, sama dengan harapan,
akan menghsilkan banyak hal kalau dilakukan bersama-sama. Kekuatan team works
ada pada individu-individu yang ada di dalamnya, dan kekuatan individu-individu
yang di dalamnya ada pada team works. Jadi antara individu dan kerja
bersama tidak bisa dipisahkan. Team adalah together everyone achieves
more. Kerja bersama team akan menghasilkan banyak hal kalau
masing-masing menyadari kekuatan dan kekuatan ini harus dikondisikan untuk
kebersamaan. Kalau semuanya berpikir tentang dirinya masing-masing maka tidak
akan pernah bisa membesarkan UIN Sunan Gunung Djati. Jadi harus bersama-sama
dalam membesarkan,” papar Gus Men.
“Net-works itu seperti olah
raga atau asupan gizi, kita tahu fungsinya, tahu manfaatnya tapi tidak pernah
menjadikannya sebagai sokongan. Jaringan itu penting, kalau kita ketemu dengan
orang yakinlah orang itu tahu apa yang kita tidak tahu sehingga kita perlu
mengenal orang ini agar kita juga tahu apa yang kita tidak tahu. Kita selalu
butuh orang lain jangan merasa besar hati dengan menganggap rendah orang lain sehingga
kita tidak membutuhkan,” lanjut Gus Men.
“Kalau mau melipatgandakan hasil team works dan net-works
itu harus kolaborasi,
tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Memperbesar manfaat itu dengan kolaborasi,
kalau kita tidak bisa kolaborasi jangan pernah berharap manfaat yang lebih
besar. Kemudian inovasi adalah bagaimana kita mengimajinasikan masa depan kemudian kita
mengisi ruang-ruang kosong di antaranya. Jadi kalau kita tidak bisa
mengimajinasikan UIN Sunan Gunung Djati setelah kepemimpinan pak Mahmud ini
seperti apa maka jangan pernah ada inovasi di kampus ini,” kata Gus Men.
“Tentunya tidak ada kesempurnaan, kekurangan-kekurangan
yang ada pasti masih dalam batas-batas yang ditolerir. Pak Mahmud dengan keistimewaannya
pasti ada kekurangan dan nanti saya minta yang melanjutkan. Tidak usah kekurangan-kekurangan ini dimunculkan-munculkan untuk
menunjukkan bahwa saya terbaik. Cara menunjukkan prestasi kita itu dengan kita memacu diri sendiri
tidak dengan cara merendahkan. Tapi sejauh ini saya melihat pak Mahmud sudah
bekerja dengan keras dengan baik karena itu saya mengucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan UIN Sunan Gunung Djati ini mampu benar-benar menjadi center of
excellence di seluruh perguruan tinggi negeri,” pungkas Gus Men.
Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani,
S.TP, M.T Dirjen Pendis Kemenag RI. menyampaikan sambutan. “Saya hari ini
berharap kampus mencoba membangun dirinya tidak sekedar menjadi sebuah menara
gading tetapi lebih mewujud menjadi mercusuar yang mampu menerangi dunia dan
mampu menunjukkan arah bagi mereka yang tengah mencari peradaban,” ungkapnya.
“Sebuah perguruan tinggi dihuni oleh
orang-orang yang bermartabat. Mereka memiliki keunggulan ilmu tetapi tidak
boleh kemudian martabat ini melupakan kita untuk melayani umat secara
komprehensif. Saya berharap kita bersama dapat turun ke masyarakat untuk
memajukan masyarakat jangan pernah melihat dan menimbang bahwa itu adalah cara
kita menurunkan martabat justru letak kemartabatan adalah ketika kita hadir
memberikan solusi-solusi bagi masyarakat,” papar Dirjen.
“Mustahil sebuah perguruan tinggi akan
tumbuh dan berkembang apabila kebaikan-kebaikannya hanya ditaruh di dalam perpustakaan
hanya bergulat di dalam pemikiran di dalam kelas yang aksesnya terbatas pada
masyarakat. Pada hari ini saya melanjutkan instruksi dari Gus Men bahwa setiap
kita diwajibkan untuk mendiseminasikan, mensosialisasikan gagasan
melalui seluruh media, baik media mainstream maupun media sosial. Jadi hari ini
saya menginstruksikan pada seluruh dosen untuk memiliki akun Facebook,
Instagram, dan Twitter. Dan ini adalah wajib,” tegas Dirjen.
“Tapi lepas dari persoalan apapun hari
ini bacaan masyarakat bukan sekedar pada media mainstream yang urusannya selalu
berputar pada ruang-ruang formal kadang kita perlu menyebarkan berbagai gagasan
dan kebaikan kita agar kemudian masyarakat termotivasi terinspirasi untuk berbuat
kebaikan, tidak ada ruang ria, kecuali ruang untuk mengajak bersama agar
masyarakat senantiasa berada pada ruang-ruang kebaikan namun tetap bijak tetap
hati-hati,” tutur Dirjen.
“Hari ini sungguh kita berbahagia di
mana UIN Sunan Gunung Jati Bandung itu adalah sebuah institusi yang luar biasa.
UIN Sunan Gunung Jati Bandung dari sisi publikasi ilmiah ranking Scimago
melalui publikasi index Scopus pernah berada pada peringkat 1 di Indonesia Tahun
2020. Di Sinta –science and technology index, red--, pernah meraih sebagai perguruan
tinggi paling produktif di dalam menghasilkan karya ilmiah. Juga ranking
Webometrics masih menduduki peringkat pertama di PTKIN,” ungkap Dirjen.
“Saya berharap bahwa di perguruan
tinggi, sesama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, sesama UIN, bukan pesaing, kita tidak
berkompetisi dan berkontestasi tetapi harus saling menopang dan perlu disadari
bahwa musuh kita bukan sesama UIN, bukan perguruan tinggi umum tetapi musuh
kita adalah kebodohan,” pungkas Dirjen Pendis.
Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., Rektor UIN
Sunan Gunung Djati Bandung yang akan habis masa jabatannya mengucapkan terima
kasih kepada Gus Men beserta jajaran. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Gus
Men beserta jajaran telah memberikan berbagai kebijakan, petunjuk, bimbingan,
dan kepercayaan. Mohon maaf karena pasti saya ada keterbatasan. Bukan tidak ingin
lebih hebat lagi tetapi apa yang telah kita upayakan secara maksimal maka Allah
Swt pulalah yang memiliki takdir,”
ungkap Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Hadir pada acara ini Ketua dan
Sekretaris Senat, para Wakil Rektor, para Kepala Biro, Direktur Pascasarjana,
para Dekan dan Wakil Dekan, Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI), para Ketua dan
Sekretaris Lembaga, para Kepala Unit Pusat, para Wakil Ketua dan Sekretaris
Kopertais, para Ketua dan Sekretaris Program Studi, para Ketua Laboratorium
Fakultas, para Koordinator dan Sub-Koordinator, dan Pengurus Dharma Wanita
Persatuan di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Seluruh undangan pada
kegiatan ini berjumlah sekitar 350 Orang.
Acara peresmian dan pembinaan pegawai
berlangsung Pukul 09.00-12.00 WIB. di Kampus II UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
Jalan Cimencrang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat [Yudi].