Sama
saja latar belakang masalah atau latar belakang penelitian. Latar belakang dalam
penulisan karya ilmiah yaitu deretan kalimat (dalam bentuk paragraph) untuk mengantarkan
pembaca pada permasalahan utama.
Permasalahan
utama berarti “celah” yang akan “ditutup” oleh penulis/peneliti. Misalnya, pandangan
teks suci (Al-Qur’an/Hadis) tentang wirausaha perempuan.
Di
situ, celahnya berarti masalah wirausaha perempuan. Satuan masalahnya antara
lain apa saja bidang usaha perempuan, bagaimana perempuan mengelola usaha
tersebut secara mandiri, bagaimana perempuan menjadi wirausaha yang sukses, dan
seterusnya. Ingat ini bukan pertanyaan penelitian, baru upaya penulis/peneliti membuka celah!
Tugas
penulis/peneliti adalah menutup semua atau salah satu dari celah itu berdasarkan pandangan teks suci
(Al-Qu’an/Hadis) melalui pelaksanaan penelitian atau pengkajian.
Awali
paragraf latar belakang dengan kalimat sorotan utama. Misalanya, perintah Islam
berdasarkan teks suci (Al-Qur’an/hadis) tentang wirausaha bukan peruntukan kaum
laki-laki saja, melainkan juga bagi kaum perempuan.
Nanti,
di paragraf berikutnya masuklah ke permasalahan utama (celah). Misalnya, namun,
kewirausahaan pada praktiknya lebih didominasi kaum laki-laki. Perempuan
dipandang tidak berdaya dalam bidang wirausaha. Padahal, banyak aspek bidang
usaha perempuan. Perempuan juga mampu mengelola usaha secara mandiri dan mereka
memiliki peluang menjadi wirausaha yang sukses.
Selanjutnya,
nanti di paragraph akhir tegaskan bahwa menutup celah itu penting. Misalnya, oleh
karena itu, penelitian tentang wirausaha perempuan menurut teks suci (Al-Qur’an/hadis)
memiliki manfaat yang signifikan.
Itulah
tips dan trik menulis latar belakang. Selamat Berlatih!
Wahyudin Darmalaksana, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung