Para penulis artikel ilmiah di dunia
global berpendapat bahwa penulisan bagian pendahuluan artikel ilmiah merupakan pekerjaan
yang paling sulit. Kami dari Kelas Menulis setuju dengan pendapat para penulis kawakan tersebut
dengan beberapa argumen.
Pertama, pendahuluan artikel ilmiah menentukan
apakah artikel tersebut layak diterima oleh editor jurnal ilmiah bagi
kepentingan penerbitan atau ditolak karena tidak memenuhi ketentuan standar.
Kedua, pendahuluan artikel ilmiah menentukan hasil dan pembahasan yang baik, di
mana pendahuluan artikel ilmiah merupakah setengah langkah (50%) penelitian dan
tersisa setengah langkah lagi (50%) yaitu bagian hasil dan pembahasan. Ketiga,
pendahuluan artikel ilmiah bukan pendahuluan makalah yang biasa menjadi
tugas-tugas matakuliah.
Menurut mazhab Kelas Menulis,
pendahuluan artikel ilmiah adalah proposal penelitian halnya proposal skripsi.
Dengan kata lain, apa adanya pendahuluan artikel ilmiah adalah apa adanya
proposal penelitian. Sebaliknya, apa adanya proposal penelitian adalah apa
adanya pendahuluan artikel ilmiah.
Oleh Karena itu, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung memberikan opsi atau pilihan kepada mahasiswa
setelah lulus seminar proposal penelitian apakah akan memilih tugas akhir
berupa skripsi ataukah tugas akhir dalam bentuk artikel ilmiah. Fakultas ini
menetapkan kebijakan tugas akhir artikel ilmiah dengan terlebih dahulu mahasiswa
harus lulus seminar proposal, baru dari proposal tersebut dibuat artikel ilmiah
dengan menambahkan hasil dan pembahasan.
Bagi mahasiswa yang mengikuti Kelas
Menulis maka ia akan dilatih menulis artikel ilmiah. Bagi orang yang tuntas
menulis artikel ilmiah maka dipastikan ia mampu menulis proposal penelitian.
Sebab, proposal penelitian tidak lain adalah pendahuluan artikel ilmiah dalam
mazhab Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Wahyudin Darmalaksana, Kelas Menulis
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung