-->

Notification

×

Iklan

Iklan

CARA MENULIS HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Thursday, March 26, 2020 | 1:08:00 PM WIB Last Updated 2023-11-30T06:49:47Z







Bagian ini membahas cara mencantumkan hasil penelitian terdahulu, seperti contoh di bawah ini:

1.    Smith, A. W., & Freedman, D. O. (2020), “Isolation, Quarantine, Social Distancing and Community Containment: Pivotal Role for Old-style Public Health Measures in the Novel Coronavirus (2019-nCoV) Outbreak,” Journal of Travel Medicine. Artikel ini menggunakan teori public health measures yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analitis kritis. Hasil dan pembahasan artikel ini adalah pencegahan meliputi isolation, quarantine, social distancing and community containment. Artikel ini menyimpulkan bahwa ada risiko dari masing-masing strategi yang diterapkan (Smith, A. W., & Freedman, D. O., 2020).

2.    Long, N. J. (2020), “From Social Distancing to Social Containment: Reimagining Sociality for The Coronavirus Pandemic,” Medicine Anthropology Theory. Artikel ini menggunakan teori antropologi kesehatan yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan antopologis. Hasil dan pembahasan artikel ini adalah social distancing tidak cukup diperlukan social containment. Artikel ini menyimpulkan bahwa social containment efektif di Cina (Long, N. J., 2020).

3.    Hakim, H. (2018), “Epidemi dalam Al-Quran: Suatu Kajian Tafsir Maudhu’i dengan Corak Ilmi,” Kordinat. Artikel ini menggunakan teori tafsir yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan maudu’i corak ilmi. Hasil dan pembahasan artikel ini adalah Al-Qur’an memberikan petunjuk pencegahan epidemi. Artikel ini menyimpulkan bahwa epidemi bermakna penguatan iman, sabar, dan peperangan untuk syahid (Hakim, H., 2018).

4.    Goje, K. (2017), “Preventative Prophetic Guidance in Infection and Quarantine,” Journal of Ushuluddin. Artikel ini menggunakan teori kesehatan Islam yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan pemaknaan hadis. Hasil dan pembahasan artikel ini adalah infeksi membutuhkan karantina dan dibolehkan oleh Nabi. Artikel ini menyimpulkan bahwa karantina medis yang diisyarakat Nabi lebih efektif di era kontemporer (Goje, K., 2017).

5.    Nurhayati (2016), “Kesehatan dan Perobatan dalam Tradisi Islam: Kajian Kitab Shahih Al-Bukhari,” Ahkam. Artikel ini menggunakan teori pengobatan Islam yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian kitab. Hasil dan pembahasan artikel ini adalah hadis memberikan informasi spesifik pengobatan dalam bab kitab al-Bukhari. Artikel ini menyimpulkan bahwa Nabi mengajarkan pengobatan praktis (Nurhayati, 2016).

6.    Dalil, F. Y. (2016), “Hadis-hadis tentang Farmasi: Sebuah Kajian Integratif dalam Memahami Hadis Rasulullah,” International Conference IAIN Batusangkar. Prosiding ini menggunakan teori kesehatan masyarakat yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi integratif. Hasil dan pembahasan prosiding ini adalah farmasi pola Islam dari pengalaman Nabi memberikan sumbangan di era kontemporer. Prosiding ini menyimpulkan bahwa Hadis berkontribusi pada kemajuan farmasi (Dalil, F. Y., 2016).

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu.
      Darmalaksana, Wahyudin (2020), “Konsep Social Distancing: Perang Lawan Wabah Menulur Perspektif Hadis,” Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penelitian ini menggunakan teori ilmu hadis yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan ilmu sosial. Asumsi hasil dan pembahasan penelitian ini adalah hadis-hadis berkenaan dengan pencegahan wabah menular dapat dimaknai untuk membentuk konsep social distancing. Penelitian ini memprediksikan kesimpulan bahwa Nabi memiliki konsep social distancing (Darmalaksana, Wahyudin, 2020).




Demikian cara praktis menulis hasil penelitian terdahulu dan perbedaannya dengan penelitian sekarang. Selamat berlatih !


Bandung, 26 Maret 2020
Wahyudin Darmalkasana, FU UIN SGD Bandung


×
Berita Terbaru Update