Bagian
ini membahas cara mencantumkan hasil penelitian terdahulu, seperti contoh di
bawah ini:
1. Smith, A. W., & Freedman, D. O. (2020), “Isolation, Quarantine, Social Distancing and Community Containment: Pivotal Role for Old-style Public Health Measures in the Novel Coronavirus (2019-nCoV) Outbreak,” Journal
of Travel Medicine. Artikel ini menggunakan teori public health measures yang
merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analitis kritis. Hasil dan
pembahasan artikel ini adalah pencegahan meliputi isolation, quarantine, social
distancing and community containment. Artikel ini menyimpulkan bahwa ada risiko
dari masing-masing strategi yang diterapkan (Smith, A. W., & Freedman, D. O., 2020).
2. Long, N. J. (2020), “From Social Distancing to Social Containment: Reimagining Sociality for The Coronavirus Pandemic,” Medicine
Anthropology Theory. Artikel ini menggunakan teori antropologi kesehatan yang
merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan antopologis. Hasil dan pembahasan
artikel ini adalah social distancing tidak cukup diperlukan social containment.
Artikel ini menyimpulkan bahwa social containment efektif di Cina (Long, N. J., 2020).
3. Hakim, H. (2018), “Epidemi dalam Al-Quran: Suatu Kajian Tafsir
Maudhu’i dengan Corak Ilmi,” Kordinat. Artikel ini menggunakan
teori tafsir yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan maudu’i
corak ilmi. Hasil dan pembahasan artikel ini adalah Al-Qur’an memberikan
petunjuk pencegahan epidemi. Artikel ini menyimpulkan bahwa epidemi bermakna
penguatan iman, sabar, dan peperangan untuk syahid (Hakim, H., 2018).
4. Goje, K. (2017), “Preventative Prophetic Guidance in Infection and
Quarantine,” Journal of Ushuluddin. Artikel ini menggunakan
teori kesehatan Islam yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
pemaknaan hadis. Hasil dan pembahasan artikel ini adalah infeksi membutuhkan
karantina dan dibolehkan oleh Nabi. Artikel ini menyimpulkan bahwa karantina
medis yang diisyarakat Nabi lebih efektif di era kontemporer (Goje, K., 2017).
5. Nurhayati (2016), “Kesehatan dan Perobatan dalam Tradisi Islam:
Kajian Kitab Shahih Al-Bukhari,” Ahkam. Artikel ini menggunakan
teori pengobatan Islam yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
kajian kitab. Hasil dan pembahasan artikel ini adalah hadis memberikan
informasi spesifik pengobatan dalam bab kitab al-Bukhari. Artikel ini
menyimpulkan bahwa Nabi mengajarkan pengobatan praktis (Nurhayati, 2016).
6. Dalil, F. Y. (2016), “Hadis-hadis tentang Farmasi: Sebuah Kajian
Integratif dalam Memahami Hadis Rasulullah,” International
Conference IAIN Batusangkar. Prosiding ini menggunakan teori kesehatan
masyarakat yang merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi integratif.
Hasil dan pembahasan prosiding ini adalah farmasi pola Islam dari pengalaman
Nabi memberikan sumbangan di era kontemporer. Prosiding ini menyimpulkan bahwa Hadis
berkontribusi pada kemajuan farmasi (Dalil, F. Y., 2016).
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu.
Darmalaksana, Wahyudin (2020), “Konsep Social Distancing: Perang
Lawan Wabah Menulur Perspektif Hadis,” Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Penelitian ini menggunakan teori ilmu hadis yang merupakan jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan ilmu sosial. Asumsi hasil dan pembahasan
penelitian ini adalah hadis-hadis berkenaan dengan pencegahan wabah menular
dapat dimaknai untuk membentuk konsep social distancing. Penelitian ini
memprediksikan kesimpulan bahwa Nabi memiliki konsep social distancing (Darmalaksana, Wahyudin, 2020).
Demikian cara praktis menulis hasil penelitian terdahulu dan perbedaannya dengan penelitian sekarang. Selamat berlatih !
Bandung, 26 Maret 2020
Wahyudin Darmalkasana, FU UIN SGD Bandung