“Hidup ini adalah memeriksa dan mengendalikan perjalanan
sesuai tujuan yang telah ditetapkan”
(Yudi W. Darmalaksana)
Mata
Kuliah: Metode Penelitian
Hadis
Bobot: 2 SKS
Semester/Kelas: VI/A-B
Hari/Tanggal: Kamis/19 Maret 2020
Jurusan: Ilmu Hadis
Bahan
Kajian Pertemuan 3:
Menentukan
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian merupakan unsur mendasar dalam rencana penelitian. Setiap penelitian
pasti memiliki tujuan. Ada kalanya peneliti tidak/belum memiliki tujuan yang
tegas dalam arti tujuannya masih samar (kabur). Jika tujuan penelitian samar (kabur),
maka pelaksanaan penelitian dapat terhenti di tengah jalan disebabkan tidak
memiliki arah yang jelas.
Sesuai
pertemuan ke-2 telah diinstruksikan membuat kalimat tujuan penelitian. Peserta
kelas telah mengirimkan tugasnya melalui list untuk ditinjau secara
seksama. Terlihat bahwa masing-masing telah memiliki tujuan penelitian yang cukup
tegas. Sebagai upaya perbaikan, pada sesi ini akan disajikan “cara praktis
menyusun kalimat tujuan penelitian” di bawah ini :
1. Jenis Penelitian
Pastikan
rencana penelitian yang akan dilaksanakan, apakah jenis kualitatif ataukah jenis
kuantittaif. Atau mixed method, yakni gabungan antara kualitatif dan
kuantitatif. Akademisi jurusan ilmu hadis terutama diarahkan dapat mempraktikan
penelitian kualitatif.
2. Studi Pustaka
atau Studi Lapangan
Pastikan
penelitian yang akan dilaksanakan apakah studi pustaka ataukah studi lapangan.
Atau gabungan, yakni studi pustaka sekaligus studi lapangan. Studi pustaka dilaksanakan
dengan cara menelaah sumber-sumber kepustakaan, seperti buku dan artikel
jurnal. Adapun studi lapangan dilaksanakan dengan terjun ke lapangan untuk
melakukan pengamatan, dokumentasi, dan wawancara. Studi yang digunakan akan
terlihat dari tujuan penelitian.
3. Masa Waktu
Penelitian
Pastikan
masa waktu penelitian apakah hitungan hari, minggu, bulan atau tahun. Ada
beberapa jenis penelitian yang tidak dapat dilaksanakan dalam waktu singkat
tetapi membutuhkan masa waktu sampai berbulan-bulan, dan bahkan tahun. Tujuan
penelitian –yang telah ditetapkan-- akan dapat memperkirakan masa waktu penelitian,
termasuk lokasi (tempat) penelitan bila menerapkan studi lapangan.
4. Keluasan dan
Kedalaman Isi
Tujuan
penelitian dapat memperkirakan isi (materi) penelitian meliputi keluasan dan
kedalaman. Keluasan berkenaan dengan “topik” penelitian, dan kedalaman
berkenaan dengan “tema” penelitian. Topik lebih luas dan tema lebih spesifik. Ibarat
topik sebuah “rumah” maka “atap” adalah tema. Penelitian biasanya dilihat dari
kedalamannya bukan luasnya. Makin mendalam suatu penelitian, makin menemukan
titik terang atau jawaban atas tujuan penelitian yang direncanakan.
5. Ketegasan dan
Kejelasan Tujuan
Pastikan
tujuan penelitian ditetapkan di awal atau dipermulaan ketika merencanakan
sebuah penelitian. Tentukan tujuan penelitian secara tegas dan jelas agar
tujuan tersebut tidak diubah ketika sedang melaksanakan setengah dari pekerjaan
penelitian. Ketegasan tujuan peneltian dilihat dari topik dan tema yang diangkat
sesuai dengan kompetensi bidang keilmuan hadis. Adapun kejelasan dilihat dari
tema secara lebih spesifik dan mendalam. Sebelumnya, pasti ada topik dan
terlebih tema yang telah dibahas melalui penelitian terdahulu. Bisa jadi
peneliti merencanakan penelitian dengan topik dan tema yang sama dengan penelitian
sebelumnya. Meskipun demikian, pasti ada celah yang disisaskan atau
direkomendasikan oleh peneliti terdahulu untuk dilakukan penelitian lebih
lanjut: sesuatu yang belum tersentuh oleh penelitian sebelumnya. Tujuan
penelitian akan menunjukan ketegasan dan kejelasan materi pembahasan.
6. Tujuan
Berdasarkan Minat
Seluruh
penelitian pasti didasarkan atas “problem akademik” atau “permasalahan dunia ilmiah”.
Dalam bahasa lain problem akademik biasa disebut “kegelisahan akademik” di mana
akademisi melihat celah masalah yang menantang untuk dilakukan penelitian.
Penelitian dapat berlangsung dengan a) adanya celah untuk dilkukan penelitian, b)
adanya rumusan masalah, c) adanya tujuan penelitian, d) adanya manfaat
penelitian, e) adanya tinjauan pustaka, f) adanya kerangka berpikir, g) adanya
metode yang digunakan, dan h) adanya sistematika penulisan. Namun demikian, penelitian
akan terasa pelik dilaksanakan tanpa adanya minat atau ketertarikan.
Sebaliknya, minat pada keilmuan hadis dan ketertarikan terhadap pembahasan
celah masalah maka dipastikan penelitian menjadi menyenangkan. Memang
penelitian haruslah merupakan pekerjaan yang menyenangkan.
7. Teknis Menyusun
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian lazimnya ditulis dengan kalimat “Penelitian ini bertujuan me……”.
Contoh:
“Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi aplikasi hadis”. Eksplorasi artinya
menelaah atau mengkaji atau mendeskripsikan dan lain-lain. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk
mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Adapun aplikasi hadis
berarti perangkat program komputer hadis. Contoh ini bisa merupakan studi pustaka
maupun sekaligus studi lapangan.
Secara
teknis, kalimat tujuan penelitian dapat ditemukan pada naskah hasil penelitian
melalui pelacakan di mesin Google Scholar, khususnya paper-paper (artikel-artikel)
hasil penelitian yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah. Pada abstrak paper (artikel)
tersebut biasanya tertulis kalimat “penelitian ini bertujuan me…” atau “tujuan
penelitian ini adalah …”.
Demikian
bahan kajian/materi pertemuan 3 ini. Selamat menyimak untuk memberikan
tanggapan atau mengajukan pertanyaan.
Bandung, 19 Maret 2020
Wahyudin Darmalaksana, FU UIN SGD Bandung