Jurnal ilmiah tengah menjadi arus utama di pendidikan
tinggi dunia. Meningkatkan jurnal ilmiah merupakan komitmen UIN Sunan Gunung
Djati Bnadung.
Tahun 2023 dijanjikan tercapai target sasaran jurnal
ilmiah yang terindeks internasional reputasi global oleh Fakultas Ushuluddin. “Ini
amanat dari pimpinan universitas untuk diwujudkan,” ujar Wahyudin Darmalaksana,
Dekan.
“Jurnal ilmiah harus menjadi arus utama di
lingkungan jurusan. Semua pihak di jurusan agar mengarusutamakan jurnal ilmiah,”
tegasnya.
“Jika ditanya apa yang dicari di Ushuluddin? Maka
jawabnya adalah penulisan artikel ilmiah. Saat ini pengetahuan apa pun mudah diakses
di himpunan big data, tapi keterampilan menulis artikel ilmiah harus dilatih
sejak semester awal,” ujarnya.
“Penulisan artikel ilmiah harus menjadi pengajaran
di seluruh mata kuliah. Bahan kajian
seluruh mata kuliah sebagian besar diambil dari jurnal ilmiah. Seluruh mata
kuliah, outcome pembelajarannya harus berupa artikel ilmiah,” lanjutnya.
“Seluruh mata kuliah mengenalkan template
jurnal ilmiah. Mahasiswa wajib mengakses dan mengutip jurnal ilmiah. Tugas individu
atau kelompok bukan makalah lagi dengan model cover konvensional, tapi
berbentuk artikel sesuai template jurnal,” pungkasnya.
“Setiap mata kuliah mendorong penulisan artikel.
Hasilnya diterbitkan minimal direpositori. Dosen dan Mahasiswa bermitra untuk
mewujudkannya. Ini amanat untuk penilaian pada borang akreditasi,” tegasnya.
Skripsi boleh diganti artikel jurnal ilmiah di
Ushuluddin. “Saat ini ada beberapa mahasiswa yang disiapkan untuk munaqosyah
dengan artikel jurnal ilmiah,” tegas Wahyudin.
“Menulis artikel ilmiah melatih mahasiswa berpikir
kritis, menstrukturkan, menghimpun, koherensi, latihan menulis kalimat dan paragraf. Ini tugas fakultas beserta jurusan untuk membantu kemampuan keterampilan Mahasiswa menulis artikel ilmiah," lanjutnya.
"Mahasiswa harus pernah berhasil membuat artikel sebelum mereka lulus. Ini akan
menjadi hal yang menakutkan dalam penulisan tugas akhir bila mereka belum
pernah melakukan sebelumnya,” ungkapnya.
“Minimal latihan kerapihan menulis. Artiel ilmiah
sangat memperhatikan kerapihan. Penulisan tugas akhir mahasiswa mutlak dinilai
dari kerapihan,” ujarnya di Fakultas Ushuluddin Jalan AH. Nasution 105 Bandung,
Jum’at, 11 September 2020 [Asep].