-->

Notification

×

Iklan

Iklan

INI UNGKAPAN DEKAN PADA METAMORF XIII OPAB 2020

Saturday, October 31, 2020 | 11:18:00 AM WIB Last Updated 2020-10-31T04:18:55Z
 


 
OPAB, Orientasi Pengenalan Anggota Baru, biasa dilaksanakan tiap tahun oleh HMJ, Himpunan Mahasiswa Jurusan. OPAB digelar untuk MABA, Mahasiswa Baru.
 
METAMORF adalah nama OPAB HMJ Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, IAT, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. METAMORF merupakan idiom dari metamorfosa. Seperti kupu-kupu semula dari kepompong kemudian bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah. Ini makna filosofis dari METAFORF.
 
METAFORF ke-XIII digelar secara virtual. Diorganisasi oleh Panitia dari HMJ IAT dengan melibatkan 211 MABA Angkatan 2020-2021. Pelaksanaan OPAB Dalam Jaringan, Daring, menjadi prosedur kesehatan mengingat situasi pandemi. Meskipun berlangsung secara virtual, METAMORF XIII OPAB 2020 tetap meriah.
 
Berbagai agenda telah dirancang. Di antaranya Pelatihan Kepenulisan Artikel ilmiah. Materi ini disampaikan oleh Wahyudin Darmalaksana, yang kebetulan sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin. Pelatihan ini dipandu oleh Sdr. Gusti Rahma Sari, Staf Ahli Departemen PNI HMJ IAT 2020-2021.
 
“Di dunia pendidikan tinggi, Mahsiswa menempati posisi sebagai pusat pembelajaran,’ ujar Wahyudin.
 
“Pendidikan tinggi melalui peran Dosen bertanggung jawab dalam pengembangan kapasitas Mahasiswa,” lanjutnya.
 
“Posisi Dosen dan Mahasiswa adalah mitra. Dalam kultur akademik modern mesti tercipta kemitraan antara Dosen dan Mahasiswa,” tegasnya.
 
“Saat ini berbagai informasi bisa diakses di himpunan bigdata. Akademisi berperan mengelola informasi yang tak terhingga menjadi pengetahuan sistematis dan praktis. Khalayak publik di dunia global pasti menunggu berbagai kreatifitas dan inovasi pengetahuan praktis dari para akademisi. Karena itu, tugas akademisi adalah publikasi ilmiah,” ucapnya.
 
“Mahasiswa diarahkan untuk bermitra dengan Dosen dalam publikasi ilmiah. Salah satu bentuknya penulisan artikel ilmiah untuk penerbitan di jurnal ilmiah. Di masa lalu jurnal ilmiah berupa cetak, tapi di era digital sekarang ini jurnal ilmiah bermigrasi dalam bentuk elektronik berupa open access journal,” lanjut Wahyudin.
 
Buka Link Terkait: Platform Database Akademik Bereputasi
 
“Mahasiswa hendaknya mulai terbiasa mengakses repositori tempat penyimpanan data bereputasi. Juga hendaknya memulai latihan penggunaan aplikasi references standar internasional dalam penulisan akademik,” pungkasnya.
 
Buka Link Terkait: Aplikasi References Internal Komputer
 
“Akademisi hendaknya dekat dengan template artikel jurnal ilmiah. Penulisan artikel ilmiah dinilai sejauh template. Menulis artikel ilmiah sangat mudah karena telah tersedia template. Mahasiswa pasti bisa menguasai template,” tegasnya.
 
Buka Link Terkait: Template Penulisan Artikel Ilmiah
 
“Jadi mulailah bermitra dengan Dosen untuk publikasi ilmiah. Selain ditunggu publik global, publikasi ilmiah merupakan bentuk pengakuan bagi akademisi dan penilaian produktifitas. Jadilah akdemisi yang produktif dalam penulisan artikel ilmiah,” tambahnya.
 
MABA tampak antusias menyimak materi penulisan artikel ilmiah. Antusiasme ini ditandai dengan terlontarnya beberapa pertanyaan. Sebagai penutup dari sesi ini, Dekan mengarahkan agar Mahasiswa sepanjang masa kuliah berusaha untuk menjadi mitra dan kemudian asisten Dosen dalam publikasi artikel ilmiah.
 
OPAB virtual dipusatkan dari HMJ IAT Jalan AH. Nasution 105, Bandung, Sabtu, 31/10/2020 [Yudi].
 


×
Berita Terbaru Update