Jurnal ilmiah
merupakan etalase pendidikan tinggi modern. Barometer pendidikan tinggi maju di
era disrupsi dilihat dari pertumbuhan jurnal ilmiah.
Pengelolaan
jurnal ilmiah yang baik menjadi komitmen Fakultas Ushuluddin (FU) Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. Di fakultas ini, pengelolaan
jurnal ilmiah menjadi perhatian utama.
Saat ini, FU
UIN Sunan Gunung Djati mengelola 6 (enam) jurnal ilmiah. Pertama, Jurnal
Wawasan dengan fokus kajian keislaman dan sosial budaya. Kedua, Jurnal Al-Bayan
berfokus pada kajian Al-Qur'an dan Tafsir. Ketiga, Jurnal Religious dengan
fokus kajian agama-agama dan lintas budaya.
Keempat, Jurnal
Diroyah berfokus pada kajian ilmu hadis. Kelima, Jurnal Syifa Al-Qulub dengan
fokus kajian psikoterapi sufistik. Keenam, JAQFI, jurnal kajian aqidah dan
filsafat Islam.
Dr. Wahyudin
Darmalaksana, M.Ag., Dekan FU mengharapkan sivitas akademik, yakni Dosen,
Mahasiswa, dan Tata Usaha, agar menjadikan jurnal ilmiah sebagai kebanggaan.
"Seluluh siviatas akademik mesti merasa bangga dengan eksistensi jurnal
ilmiah," ungkap Dekan FU, Ahad, 27 Desember 2020.
"Dosen
diharapkan menempatkan seluruh jurnal ilmiah di lingkungan internal fakultas sebagai
bahan kajian di dalam pembelajaran mata kuliah. Sebab, jurnal ilmiah adalah
wadah transformasi pengetahuan-pengetahuan baru," tegasnya.
"Seluruh
karya ilmiah mahasiswa harus mengambil sumber rujukan dari jurnal ilmiah lingkungan
internal fakultas. Mahasiswa agar menelusuri jurnal-jurnal internal fakultas sebelum
mengambil sumber-sumber rujukan di tempat yang jauh," uangkap Wahyudin.
Dekan FU
menyatakan bahwa jurnal ilmiah merupakan pusat pengelolaan pengetahuan. Jurnal
ilmiah menjadi ciri khas keilmuan yang dikembangkan di masing-masing jurusan.
Akademisi berperan menyangkal, mereflikasi, dan mengembangkan materi-materi
artikel di jurnal ilmiah internal fakultas.
"Jurnal
ilmiah fakultas agar menjadi basis rencana penelitian skripsi, tesis, dan
disertasi. Lakukan tinjauan pustkan dari penelitian-penelitian terdahulu di
jurnal ilmiah fakultas. Tiap artikel pasti memberikan peluang penelitian lebih
lanjut," papar Dekan FU.
Dia mengakui
beberapa mahasiswa terkadang kebingungan menentukan topik penelitian tugas
akhir Skripsi. Diakui pula terkadang adik-adik mahasiswa mencari problem dan
permasalahan melalui selancar di internet.
Dekan FU
mengharapkan adik-adik mehasiswa mengakses jurnal-jurnal di jurusun.
Menurutnya, di situ sebenarnya tesedia problem, permasalahan, dan peluang tindak
lanjut penelitian bagi masing-masing bidang studi.
"Jadikan
artikel jurnal ilmiah fakultas sebagai panduan penyusunan makalah. Segala
bentuk karya imiah agar diselaraskan dengan selingkung jurnal ilmiah fakultas. Bahkan,
teknis penulisan tugas akhir adik-adik mahasiswa berupa Skripsi sejatinya
menerapkan panduan penulisan artikel jurnal ilmiah fakultas," lanjut Dekan
FU.
Dekan
menunjukan bahwa artikel di jurnal ilmiah adalah hasil penelitian. Tubuh
artikel mencakup judul, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, pembahasan, simpulan,
dan daftar pustaka. Begitu pula tubuh Skripsi sama dengan tubuh artikel ilmiah.
Lanjut dia, struktur
penulisan artikel ilmiah meliputi latar belakang dan masalah, tinjauan pustaka,
kerangka berpikir, hipotesis, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan
signifikansi penelitian. Dilanjut pembahasan melalui penerapan metode dan
analisis hingga akhir penelitian. Paparnya, begitu pula struktur penulisan
Skripsi.
“Seluruh
artikel ilmiah pasti hasil penelitian. Karena itu, jadikanlah gaya selingkung penulisan
artikel ilmiah sebagai panduan penyelesaian tugas akhir Skripsi. Jika dibedakan
antara artikel ilmiah dan Skripsi, maka tidak ada bedanya. Bedanya, bila
Skripsi tebal, maka artikel ilmiah padat,” tuturnya.
“Hal teknis
cara pengutipan pun tersedia di panduan jurnal ilmiah menurut ketentuan standar
internasional karya ilmiah. Tulislah laporan tugas akhir dalam bentuk artikel
ilmiah sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami pembaca halnya jurnal ilmiah,”
papar Dekan FU.
Dia berharap
jurnal ilmiah benar-benar menjadi kiblat. Dekan FU berjanji memberikan
perhatian penuh pada pengelolaan jurnal ilmiah. Ia mengharapkan agar jurnal ilmiah menjadi pusat keunggulan. Ia juga menghimbau agar Tata Usaha
terus memberikan perhatian yang optimal bagi tata kelola modern jurnal ilmiah.
"Kami berkeyakinan penuh bahwa jurnal ilmiah memiliki kemampuan berkembang pesat di tengah-tengah tantangan era disrupsi," tutur Wahyudin.
Dekan menyampaikan
ucapan terimakasih atas segala dedikasi kepada segenap pengelola jurnal ilmiah
di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Rumah Jurnal FU berkantor
pusat di Jalan AH. Nasution 105 Bandung, Indonesia [Buleud].