Peminat keilmuan hadis bisa juga melihat manfaat ilmu hadis dari sisi lain. Sejauh ini, ilmu hadis dipelajari sebagai sarana untuk memahami hadis dan hal ihwal yang bersangkutan dengan hadis. Lebih dari itu, ilmu hadis bermanfaat untuk melatih berpikir secara tersusun.
Berpikir secara tersusun memainkan peran utama di dunia akademik. Bisa dikatakan tujuan dunia akademik adalah pelatihan berpikir secara tersusun. Ciri utama akedemisi itu harus memiliki cara berpikir yang tersusun. Sepanjang berada di dunia kampus keberadaan para akademisi tidak lain merupakan pelatihan berpikir secara tersusun.
Ilmu hadis bisa dikatakan sebagai ilmu yang paling tersusun dalam khazanah keilmuan Islam. Demikian tersusunnya sehingga ilmu hadis ini tidak ambruk dalam arti tetap terpelihara sekian lama sejak berabad-abad silam. Ibarat sebuah bangunan ia berdiri ajeg tidak lapuk. Ini karena susunan ilmu hadis tidak dapat dirobohkan.
Akademisi memungkinkan berlatih berpikir tersusun dari ilmu hadis. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memasuki ilmu hadis, memahami konsep-konsep yang ada di dalamnya, dan berusaha mengerti hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain. Adapun susunan ilmu hadis berserta keterhubungan masing-masing konsep yang ada di dalamnya bisa dicermati di bawah ini:
Gambar di atas menunjukan sebuah bangunan atau peta besar. Di dalam peta itu terdapat jalur-jalur yang menghubungkan keseluruhan konsep mulai dari konsep-konsep besar hingga konsep-konsep yang paling terkecil. Selain tampak peta besar juga terdapat peta-peta kecil yang menghampar di dalam susunan ilmu hadis.
Praktis ilmu hadis bermanfaat untuk melatih berpikir secara tersusun. Dengan memahami ilmu hadis maka akan terasah cara berpikir secara tersusun. Bagi akademisi, berpikir secara tersusun harus terlatih.
Jika berpikir secara tersusun telah terlatih, maka akademisi dapat memanfaatkannya untuk hal lain. Terutama penelitian dimana penelitian merupakan kewajiban di lingkungan akademisi. Sebuah penelitian pasti berhajat pada cara berpikir yang tersusun.
Lebih jauh lagi, berpikir secara tersusun sangat bermanfaat bagi kehidupan secara luas. Di dalam kehidupan selalu dijumpai masalah. Tiap penyelesaian masalah diperlukan berpikir yang tersusun. Memahami ilmu hadis pasti menajamkan cara berpikir yang tersusun, terlepas disadari atau tanpa disadari.
Manfaat besar ilmu hadis yang melampaui fungsinya sejauh ini sepatutnya berada di relung kesadaran para peminat ilmu hadis khususnya. Ini manfaat ilmu hadis yang hampir tak terpikirkan.
Bandung, 23 Maret 2021
Wahyudin Darmalaksana, Peminat Ilmu Hadis