Mahasiswa bertanya apa saja yang termasuk karya teknologi. Pertanyaan ini menyusul terkait kebijakan pengganti skripsi dengan bentuk lain.
Sebelumnya diberitakan skripsi bisa berupa tugas akhir dalam bentuk lain (TA-DBL), yakni Buku ISBN, Artikel Index Moraref, dan Karya Teknologi, baik inovasi (cipta baru) maupun invensi (reka cipta).
Karya teknologi memiliki banyak ragam. Di antaranya karya-karya teknologi yang telah memiliki Sertifikat melalui uji lolos Hak Paten Sederhana dari Kemenkumham RI.
Sertifikat ini otomatis terdaftar di Nasional dan praktis diakui di Asean dan dunia.
Karya teknologi paten sederhana antara lain modul, jepitan sederhana, peredam sederhana, pemisah emas sederhana, inhaler sederhana, dan lain-lain. Ratusan karya teknologi paten sederhana klik di sini !
Pemerintah Indonesia terus mendorong inovasi dan kreativitas. Termasuk pengurusan Hak Paten di Kemenkumham RI.
Secara resmi, Sentra Hak Paten didirikan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, merupakan inisiator pendirian Sentra Hak Paten di UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Tahun 2019.
Upaya menumbuhkan kreativitas dilakukan di Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Salah satunya melalui mata kuliah Ilmu Hadis dengan topik Design Thimking Hadis.
Topik ini memotivasi mahasiswa untuk mengambil inspirasi dari hadis Nabi Saw. Suatu inspirasi yang mendatangkan kreativitas, inovasi, dan karya-karya teknologi.
Tahun 2020, topik Design Thinking Hadis telah menghasilkan karya-karya inspiratif mahasiswa. Salah satunya "Alat Pemberat Sajadah" karya Mahasiswa Semester III Jurusan Studi Agama-Agama FU UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Karya mahasiswa harus didorong untuk pengajuan hak paten minimal paten sederhana. "Saya percaya mahasiswa itu pusat kreativitas dan inovasi. Mereka sangat mungkin menjadi pencetus karya-karya teknologi " tutur Wahyudin Darmalaksana, Dekan FU UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ahad, 23 Mei 2021 (Widodo).
