"Ini suspect," kata dokter. Kucari rujukan tentang suspect Covid-19. Artinya "diduga" atau "dicurigai" terinfeksi Covid-19. Demam, batuk kering, lelah, hilang indra penciuman, dan hilang rasa di lidah. Itu yang kualami. Diawali batuk, Kamis 27/05/2021 terasa demam, dan baru Sabtu 29/05/2021 hilang indra penciuman. Karenanya, ku bergegas ke IGD, Minggu 30/05/2021 pukul 04.30 WIB. "Gejalanya spesifik," kata dokter.
Seorang petugas menunjuk kursi. Ku diminta duduk di situ. Perawat mulai mengukur tekanan darah. "Tensinya bagus," katanya. Ku tak sempat mengingat berapa tensinya. Mereka minta ku registrasi. Lalu, tindakan dilakukan. Ambil darah dan rontgen. Ku bertanya dalam hati "kenapa gak test antigen, Ya." Ku ikuti prosedur yang berlaku. "Bapak boleh tunggu hasil cek darah dan rontgen," kata perawat. Ku masih bertanya-tanya dalam hati. Sampai ku beranjak menuju ruangan dan bertanya "kenapa saya tidak test antigen Ya?" "Kita lihat nanti hasil cek darah dan rontgen," kata dokter.
Singkat cerita namaku dipanggil lewat microphone. Ku beranjak dari kursi di ruang tunggu menuju sumber suara. Mereka minta ku duduk. Ku berdebar. "Hasil test udah keluar Pak." Monitor diarahkan ke hadapanku. "Hasil cek darah bagus." "Juga hasil rontgen, jantung bagus dan di paru-paru tidak ada bercak," jelasnya. "Bapak boleh pulang dan istirahat di rumah," lanjut dokter. Ku masih penasaran dan bertanya "apakah saya harus test antigen?" "Boleh, tapi nanti saja hari Senin 31/05/2021," jawabnya.
Ku langsung isolasi mandiri di rumah. Siaga kemungkinan terburuk. Minum vitamin dan obat dari dokter. Mengupayakan asupan biar imun meningkat. Walaupun makanan kurang berasa. Sejumlah agenda ku cancel sementara. Ku kirim kabar ke atasan dan handaitaulan tidak masuk kantor. Sekaligus mohon doa kesembuhan. Beberapa pesan WhatsApp belum dibalas dan juga email. Hal ini biasanya ku segerakan. Tentu cukup stress juga menunggu hasil test antigen dengan tetap pasrah.
Semua mengirim doa. Sungguh keajaiban. Senin 31/05/2021 Pukul 14.45 WIB. ada notifikasi email dari laboratorium. Ku dinyatakan NEGATIF. "Alhamdulillah," kataku seraya bersujud. "Allah Maha Pelindung. Ini keajaiban," ku amat bersyukur. "Ini berkat doa-doa semua. Karenanya, dari lubuk hati terdalam ku ucapkan terimakasih kepada semua atas doa-doa." Mohon maaf tidak bisa ucapkan terimakasih satu persatu kepada semua.
Pelajarannya adalah "tidak semua yang dinyatakan suspect pasti positif Covid-19." Sebab, baru diduga atau dicurigai terutama bila orang telah melakukan perjalanan atau bersentuhan dengan yang terinfeksi. Ada sakit yang memang karena sakit tertentu meskipun gejalanya spesifik Covid-19. Namun demikian, pencegahan tetap nomor utama. Selalu terapkan protokol kesehatan. Jika ada gejala jangan panik, tetap tenang, dan segera periksa ke dokter.
Semoga semua kita sentiasa sehat. Diberi kekuatan oleh Allah Swt. Juga keluarga, saudara, sahabat, dan teman kita semua yang saat ini sedang sakit semoga segera Allah Swt memberi kesembuhan, Amin Ya Rabb. Mohon izin beberapa hari kedepan ku istirahat dulu. Ku aktif lagi setelah nanti dirasa benar-benar pulih. Sekali lagi dari lubuk terdalam terimakasih untuk semua atas doa dan segala kebaikan. Yakin Allah Swt pasti membalas dengan kebaikan yang berlipat, Amin Ya Rabb al-Alamin.
Yudi, Senin 31/05/2021