-->

Notification

×

Iklan

Iklan

MENANTI WISUDA TIBA

Saturday, December 11, 2021 | 1:21:00 PM WIB Last Updated 2021-12-11T06:21:21Z



MENANTI WISUDA TIBA 

Oleh:
Wahyudin Darmalaksana

Wisuda dipahami sebagai peneguhan bagi yang telah menempuh pendidikan. Bagi para pejuang pendidikan, wisuda merupakan dambaan.

Setiap pejuang pendidikan pasti telah menyusun perencanaan. Sejak niat masuk pendidikan, menjalani tahapan semester, dan terakhir wisuda.

Namun, realita tidak selalu berbanding lurus dengan rencana. Di dalam realita selalu ada hambatan, gangguan, dan tantangan.

Ada peluang tetapi ada pula yang tidak punya biaya. Banyak yang kuliah sambil bantu orang tua. Aada banyak mengalami kurang biaya dalam menjalani masa perkuliahan.

Kadang jatuh sakit ketika mengikuti semester. Pelajaran dan tugas kuliah tertinggal. Nilai mata kuliah tidak keluar. Mengikuti semester pendek untuk perbaikan nilai.

Ya Allah kadang aku lelah ...

Kuliah dengan tugas yang padat menuntut harus punya laptop. Jelas harus menabung. Setelah ada laptop kadang rusak, harus install, harus service. Hingga tuntas kuliah, ada pula yang tidak pernah punya laptop. Bahkan, harus ngirit dan prihatin.

Sederet agenda mesti tuntas. Tugas terstruktur, tugas mandiri, praktik ibadah, praktik tilawah, tahfidz, kursus bahasa, praktik lapangan, kuliah kerja nyata, seminar proposal, ujian komprehensif, dan sidang tugas akhir.

Ya Allah kuatkan hamba...

Juga mencari topik skripsi tidak mudah. Mesti cari hasil penelitian terdahulu. Tanya ke perpustakaan. Nyari di internet. Konsultasi ke jurusan. Dan nunggu respon pembimbing akademik.

Tentu ingin lulus cepat. Ingin lulus tepat waktu. Segala proses dan tahapan ingin lancar. Namun, realita tidak selalu begitu. 

Kadang terpaksa harus bayar kuliah ulang. Karena tidak terkejar daftar sidang tugas akhir. Kadang terasa waktu berjalan amat lamban. 

Kadang hari-hari terasa bosan. Kadang hampir sampai titik jenuh. Kadang ingin teriak lepas. 

Beruntung ada teman-teman yang baik di sekeliling. Mereka mengerti apa yang dialami. Mereka mengerti apa yang dirasakan. Tapi kadang ada hari-hari terasa sangat sepi meskipun berada di tengah-tengah teman yang baik.

Jika dirasakan sepi tanpa sesiapa pun. Suasana sunyi. Sengaja bangun di tengah malam. Sujud dan menengadah ke langit. "Ya Allah bimbinglah aku tuk menggapai cita-citaku."

Hingga suatu waktu nama tertera di daftar peserta wisuda. "Ayah dan Ibu wisuda ini dipersembahkan untuk segala curahan kasih sayang, perhatian, pengorbanan, dan doa."

"Terimakasih Ayah dan Ibu. Ini baktiku. Bakti yang tidak dan belum sebanding dengan pengorbananmu."

Selamat Wisuda!
Sarjana Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Bandung, 11 Des 2021
×
Berita Terbaru Update