Pendahuluan
Jika mahasiswa mengupayakan artikel terbit di jurnal ilmiah, maka ia tengah berusaha memajukan negara, kampus, dan dirinya. Jumlah capaian publikasi ilmiah dalam bentuk penerbitan artikel di jurnal ilmiah menandakan tingkat produktivitas yang menjadi prasyarat kemajuan. Selain bukti produktivitas, publikasi ilmiah juga merupakan kemampuan berbagi (sharing) pengetahuan kepada masyarakat luas.
Sejak tahun 2012, pemerintah Indonesia mewajibkan akademisi termasuk mahasiswa untuk menyebarluaskan hasil penelitian mereka kepada masyarakat luas. Peraturan ini diteruskan oleh pendidikan tinggi di antaranya mahasiswa jenjang sarjana sekurang-kurangnya mengunggah hasil penelitian skripsi pada repositori digital library (digilib).
Namun demikian, lebih baik publikasi hasil penelitian skripsi dalam bentuk artikel di jurnal ilmiah, meskipun bukan kewajiban. Sebab, publikasi di jurnal ilmiah diakui sebagai bahan rujukan primer, sedangkan sebaran melalui repositori dinilai sebagai bahan rujukan sekunder. Jadi sebaran hasil penelitian di repositori tidak lebih tinggi dibandingkan publikasi di jurnal ilmiah.
Selebihnya, ada benefit dan dampak yang tak terhingga dari pengalaman publikasi artikel di jurnal ilmiah. Benefit antara lain peningkatan keterampilan, penguasaan pengetahuan, pengakuan, dan penghargaan atas produktivitas. Sedangkan dampak antara lain yang paling tegas adalah kemajuan negara, kampus, dan diri sendiri.
Sejarah Kelas Menulis
Jika kita simak Twitter seputar cuitan-cuitan para akademisi global tampak mereka secara real time terus-menerus sibuk melakukan academic writing di pusat-pusat penulisan bernama Writing Center. Ternyata Writing Center sangat menjamur di pendidikan tinggi dunia sejak tahun-tahun ke belakang, bahkan sejak Indonesia belum merdeka.
Writing Center di berbagai belahan dunia memiliki peran sebagai pusat bantuan bagi mahasiswa dalam mengembangkan kapasitas skills academic writing. Di situ dihasilkan berbagai strategi penulisan akademik, model-model pelatihan efektif, beragam konferensi, dan akselerasi publikasi ilmiah.
Di saat yang sama, tidak sedikit mahasiswa tingkat akhir di internal pendidikan tinggi tanah air masih kesulitan menulis laporan penelitian skripsi. Terlebih bila laporan skripsi tersebut harus dibuat dalam bentuk artikel ilmiah meskipun hanya untuk diunggah di repositori. Juga penguasaan pedoman penelitian dan sekaligus praktik penulisannya tampak dibutuhkan pendampingan. Sejalan dengan ini, sejak tahun 2018-an pendidikan pascasarjana telah mulai mewajibkan tugas-tugas makalah dibuat dalam bentuk artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah. Pendidikan tinggi memiliki kewajiban untuk mengarahkan lulusan jenjang sarjana untuk studi lanjut magister di pascasarjana. Oleh karena itu, sangat ideal bila mahasiswa jenjang sarjana telah mengenal penulisan artikel serta memiliki pengalaman publikasi ilmiah supaya para lulusan memiliki kesiapan untuk studi lanjut magister.
Berdasarkan beberapa hal di atas, pada akhir tahun 2020 didirikanlah Kelas Menulis di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Motivasi Penulisan Artikel
Penulisan artikel ilmiah bukan perkara mudah. Sebab, ia merupakan hasil berpikir jernih terhadap problem kompleks. Latihan penulisan artikel untuk penerbitan di jurnal ilmiah dibutuhkan minat, konsentrasi, dan ketekunan. Terkait hal ini yang paling utama adalah motivasi.
Motivasi menurut teori "kebutuhan berprestasi" adalah dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil (McClelland, 1987). Senyatanya, pendidikan tinggi memiliki sejumlah tantangan. Antara lain akreditasi unggul dan sekaligus lulusan yang mumpuni. Untuk tujuan itu dibutuhkan motivasi kebutuhan berprestasi dengan cara menyiapkan ukuran-ukuran lebih tinggi melampaui penilaian akreditasi, mencapai standar-standar unggul seperti penguatan critical thinking, design thinking, dan High Order Thinking Skills (HOTS), dan usaha keras untuk berhasil di antaranya publikasi ilmiah mahasiswa di berbagai tingkatan jurnal ilmiah dan manajemen jurnal ilmiah hingga diperoleh pengakuan reputasi global.
Semua itu bisa dicapai dengan usaha keras dan usaha cerdas. Yakni terus-menerus menempa, meningkatkan, dan mengembangkan kapasitas skills secara bahagia dan menyenangkan hingga tergapai kemandirian kompetensi yang diharapkan bermanfaat untuk lingkungan. Jadi bermula dari motivasi dalam latihan penulisan akademik, pada gilirannya tercipta kemandirian dan otonomi dalam arti kompetensi.
Mahasiswa pasti bisa menulis melalui latihan. Sebab, penulisan artikel ilmiah murni skills. Makin latihan maka makin terlatih. Terkait hal ini, yang tidak bisa pasti menjadi bisa, yang sudah bisa pasti menjadi suka, dan yang sudah suka pasti makin cinta menulis.
Keberadaan Kelas Menulis
Kelas Menulis berdiri secara legal dan formal melalui SK Dekan Tahun 2020. Visi (cita-cita) Kelas Menulis adalah tercapai 500 publikasi ilmiah mahasiswa pada Tahun 2023. Misi Kelas Menulis ialah: 1) Memastikan pedoman universitas sebagai acuan; 2) Menerapkan modul latihan penulisan; 3) Kampanye konferensi tingkat mahasiswa; 4) Membudayakan korespondensi dalam publikasi ilmiah; dan 5) Magang manajemen jurnal ilmiah.
Sejak akhir tahun 2020 sampai 23 November 2022 tercatat 671 artikel mahasiswa Fakultas Ushuluddin terbit di jurnal ilmiah. Capaian ini telah melampaui target yang menandakan hebatnya animo, atusiasme, dan kerja keras mahasiswa. Kelas Menulis sukses menggelar beberapa konferensi tingkat mahasiswa. Serta berhasil mengelola 5 (lima) jurnal ilmiah, yaitu JPIU, JRA, SLW, JTH, dan GDCS. Semua jurnal ilmiah dikelola oleh lulusan Kelas Menulis. Hingga sejauh ini, struktur Kelas Menulis kerap mendapat undangan sebagai fasilitator penulisan artikel ilmiah.
Struktur Kelas Menulis mencakup penanggungjawab dan divisi-divisi. Seperti divisi latihan, divisi konferensi, dan divisi manajemen jurnal ilmiah.
Selebihnya, instrumen akreditasi institusi mengarahkan agar fakultas menjalin kerjasama dengan lembaga independen terutama yang dikelola alumni. Untuk sasaran ini, sejumlah alumni lulusan Kelas Menulis bergabung di Sentra Publikasi Indonesia (SPI). Sehingga terjalinlah kemitraan strategis antara Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin dan Kelas Menulis SPI.
Tidak sampai di situ, terbentuk pula sejumlah circle penulisan, writing club, dan komunitas literasi. Bukan saja di internal tetapi lintas pendidikan tinggi. Dengan kata lain, tercipta kultur akademik yang hebat.
Kesimpulan
Latihan penulisan artikel untuk tujuan publikasi di jurnal ilmiah berarti memenuhi harapan kampus, bahkan negara. Pecapaian publikasi artikel mahasiswa di jurnal ilmiah layak mendapat penghargaan. Sebuah penghargaan terhadap proses panjang yang dikerjakan dengan menguras pikiran, tenaga, dan waktu. Akhirnya, perlu direkomendasikan pengembangan Kelas Menulis sejalan dengan keberadaan Writing Center di dunia global.
Bandung, 23 November 2022
Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung