Manajemen modern SMART Tools
relevan diterapkan di pendidikan tinggi. Ungkapan ini mengemuka pada kegiatan
“Pembinaan Pegawai” yang diselenggarakan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kegiatan ini mengambil tema
“Sinergi Bersama Membangun Perguruan Tinggi Unggul untuk Peradaban Indonesia
Maju di Tingkat Global.” Acara dilaksanakan Pukul 10.00-12.00 WIB. pada hari
Selasa 13 Juni 2023.
Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si.,
CSEE., Rektor UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara. “Semua kita telah
mengupayakan pencapaian milestone internasional melalui sinergi bersama, hal
ini patut kita syukuri,” ungkap Rektor.
“Tantangan ke depan lebih
berat lagi sehingga seluruh pegawai harus meningkatkan kinerja melalui berbagai
stategi. Terlebih khusus untuk jangkauan peradaban Indonesia maju di tingkat
global,” pungkasnya.
Prof. Dr. H. Muhammad Ali
Ramdhani, S.TP., M.T., Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis)
Kementerian Agama (Kemenag), Republik Indonesia, memberikan arahan. “Peradaban
merupakan pencapaian manusia dengan waktu yang panjang. Harmoni dan sinergi
untuk kebersamaan hendaknya menjadi persyaratan membangun peradaban. Cara
terbaik membaca peradaban yaitu laksanakan sekarang,” ungkap Dirjen Pendis.
Secara lugas, beliau memaparkan
SMART Tools yang merupakan teori manajemen modern relevan diterapkan di
perguruan tinggi. Tuturnya, akronim SMART adalah Specific (Spesifik),
Measurable (Terukur), Achievable (Dapat Tercapai), Relevant (Sesuai) dan
Timebound (Batas Waktu).
“Specific, pendidikan tinggi
di tengah-tengah persaingan kompetitif harus mengupayakan keunggulan spesifik.
Measurable, tetapkan ukuran-ukuran yang menjadi barometer pemeringkatan,
karenanya rancang grand design dan milestone. Achievable, upayakan target
capaian melalui step by step yang meyakinkan. Relevant, gunakan sesuatu yang
tepat dari hasil pembelajaran, riset dan pengabdian kepada masyarakat. Time
bound, kelola segala aktivitas dengan batas waktu, terkait hal ini tidak ada
manajemen waktu yang ada manajemen aktivitas,” papar Dirjen Pendis.
Selain itu, Dirjen Pendis
memaknai SMART Tools dalam akronim lain, yaitu Synergy [S, sinergi], Meaningful
[M, kebaikan, kebajikan], Adaptation [A, adaptasi], Realistic [R, realistik],
dan Treasure [T, harta karun/ berharga untuk pelanjut generasi].
“Perguruan tinggi hendaknya
dikelola melalui sinergi, kolaborasi, dan saling terkoneksi. Segala profesi
laksanakan secara bijak. Lakukan adaptasi dengan lingkungan strategis melalui
penguasaan terhadap teknologi digital dengan skills yang nyata tanpa kehilangan
identitas. Kerjakan sesuatu berdasarkan ide-ide yang realistik. Capailah
Indonesia Emas sebagai treasure untuk kemanfaatan masyarakat secara luas,”
pungkas Dirjen Pendis.
Hadir di acara kegiatan ini
Ketua dan Sekretaris Senat, para Wakil Rektor, para Kepala Biro, Direktur dan
Wakil Direktur Pascasarjana, para Dekan dan Wakil Dekan, para Ketua dan
Sekretaris Lembaga, Kepala dan Sekretaris SPI, para Ketua dan Sekretaris Unit
Pusat, para Wakil Koordinator dan Sekretaris Kopertais, para Ketua dan Sekretaris
Jurusan/Prodi, para Ketua Laboratorium Fakultas, para Koordinator dan Sub
Koordinator Bagian Al-Jamiah, para Koordinator dan Sub Koordinator
Fakultas/Pascasarjana, Pengurus Dharma Wanita Persatuan, dan utusan organisasi
Mahasiswa di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Pembinaan Pegawai berlangsung
di area “Gunung Djati Park” Kampus II UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl.
Cimencrang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat [Yudi].