Bahasan kali ini cukup berat nih, karena sebagai pengingat diri juga. Ya, Dian mau bahas ETIKA PUBLIKASI.
Bicara etika itu datangnya dari hati dan kebiasaan dalam berperilaku. Ada etika penelitian dan ada etika publikasi, etika penelitian harus kita jaga selama melakukan penelitian, sedangkan etika publikasi saat penelitian tersebut akan disebarluaskan. Sebenarnya saling terkait, karena publikasi yang baik datang dari proses dan hasil penelitian yang baik.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 39 Tahun 2021 tentang Integritas Akademik dalam Menghasilka Karya Ilmiah ada 6 nilai integritas akademik dalam menghasilkan karya ilmiah, antara lain:
1. Kejujuran: seluruh proses penelitian harus jujur dan dapat dipercaya, mulai dari persiapan dana, pengolahan, hingga menyajikan hasil pengolahan datanya. Tidak di fabrikasi dan falsifikasi.
2. Kepercayaan: menyiapkan sumber-sumber yang terpercaya dan kredibel sebagai fakta dan referensi penelitian dapat meningkatkan kepercayaan terhadap penelitian kita. Pertahankan kejujuran untuk menjaga kepercayaan ya…
3. Keadilan: Salah satu prinsip keadilan pada publikasi karya ilmiah adalah kepengarangan yang baik, semua penulis berkontribusi, tidak ada guest dan ghost writer, apalagi menghilangkan nama peneliti lain! 🤔
4. Kehormatan: Hindari konflik kepentingan itu penting, menjaga etika terhadap objek penelitian juga penting, salah satunya dengan ethical clearence.
5. Tanggung jawab: Bertanggung jawab atas setiap detil yang kita tulis dalam artikel ilmiah itu wajib ya…
6. Keteguhan hati: Nah, teguh hati… salah satunya saat diuji kesabaran untuk tidak mengirimkan artikel yang sama kebanyak jurnal, jurnalnya ngga responsif? sabar yaaa… di reject? cari jurnal lain, tidak patah semangat… 😁
Last, hindari berbagai jenis pelanggaran integritas akademik dalam menghasilkan karya ilmiah ok! Ketika kita berusaha menghindari pelanggaran-pelanggaran tersebut, nilai integritas dalam menghasilkan karya ilmiah dapat kita penuhi.
