"Pak, boleh bertanya."
"Ya."
“Gimana bikin topik?”
“Susun berdasarkan struktur objek formal, objek material, konteks, dan metode.”
“Gimana susun abstrak?
“Cantumkan tujuan utama penelitian, sebutkan metode yang digunakan, tunjukkan hasil dan pembahasan, apa simpulannya, dan sertakan kata kunci.”
“Gimana bikin latar belakang?”
“Antarkan pembaca sampai ke permasalahan utama.”
“Gimana tentukan permasalahan utama?”
“Buat daftar pertanyaan, jika ada pertanyaan yang belum dijawab dengan memuaskan menurut hasil-hasil riset terdahulu, maka di situlah kemungkinan permasalahan utama.”
“Apakah permasalahan utama itu berarti celah penelitian?”
“Ya.”
“Kalau tujuan penelitian?”
“Sebutkan tujuan penelitian ini untuk menutup celah tadi.”
“Manfaat penelitian?”
“Harus dirasakan untuk bidang ilmu, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis.”
“Gimana susun hasil riset terdahulu?”
“Saat mencari dan menentukan celah penelitian pada dasarnya kamu sedang menyusun dan mengungkapkan hasil riset terdahulu.”
“Gimana susun kerangka berpikir?”
“Buat alur logis berupa hubungan konsep-konsep terkait dengan permasalah utama sampai terbentuk hipotesis atau asumsi.”
“Gimana buat tinjauan pustaka?”
“Jelaskan konsep-konsep di kerangka berpikir tadi.”
“Gimana tentukan metodologi?”
“Gunakan metode yang pernah diterapkan oleh peneliti sebelumnya atau ambil metode lain yang lebih tepat dan mutakhir.”
“Apa yang ditampilkan di bagian hasil penelitian?”
“Tampilkan hasil bersih olah data dari kerja metode. Berikut uji hipotesis bila penelitian kuantitatif.”
“Gimana melakukan pembahasan?”
“Ambil hasil utama penelitian sesuai tujuan utama penelitian. Lalu, hasil utama analisis dengan tinjauan pustaka hingga hasilkan temuan penelitian.”
“Di mana letak kebaruan?”
“Jika temuan penelitian sekarang berbeda dengan temuan penelitian terdahulu, di situlah kebaruan.”
“Apa itu simpulan?”
“Hasil akhir yang sekaligus menjadi jawaban atas permasalahan utama.”
“Daftar pustaka?”
“Terapkan manajemen sitasi seperti Mendeley.”
“Dari mana mulai?”
“Mana suka yang penting membentuk keutuhan gagasan sejak awal sampai akhir.”
"Apakah saya bisa."
"Bisa."
"Doakan saya."
"Ya."
Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis, Motivator pada Sentra Publikasi Indonesia
