Sampai hari ini aku baik-baik saja. Aku lewati berbagai proses. Semuanya hampir pengalaman baru. Seperti cara baru gimana aku belajar mengolah info menjadi pengetahuan.
Meskipun saat ini era informasi namun belum tentu aku dapat pengetahuan yang utuh. Sebuah info kadang masih simpang-siur, sepotong-sepotong, berupa desas-desus. Sering kali info diperoleh bukan dari sumber utama melainkan tafsir.
Jika tafsir, maka itu interpretasi. Kadang berkembang tafsir atas tafsir yakni hasil interpretasi kemudian diinterpretasi lagi. Ujung-ujungnya kabar yang aku terima bukan pengetahuan yang utuh.
Aku bisa stress bila nerima info simpang-siur. Apakah aku diam atau usaha cari info yang valid. Ataukah aku harus tergerak oleh info yang belum tentu benar. Aku beberapa kali dihadapkan pada informasi berbeda, bahkan cenderung bertolak belakang.
Di situasi seperti ini aku merasa lelah. Amat lelah.
Namun aku berusaha tetap tenang ketika nerima info yang bertumpuk. “Rin, hari ini ngumpulin tugas ya. Tapi kata penanggungjawab kelas gak usah.” Info tugas kuliah kadang berkembang.
Hari ini aku mau tanya mekanisme semester pendek ke tata usaha. Jaga-jaga kalau aku kena semester pendek.
Kemarin aku baru tanya ke operator tentang cara pengisian rencana studi di laman universitas. Esok rencananya mau tanya cara jadi anggota perpustakaan. Agenda aku amat padat.
Berbagai info terkait aturan universitas aku peroleh dari kakak tingkat. Itu dari kelaziman dan pengalaman dalam jalani proses perkuliahan. Namun, ada juga kebijakan baru yang aku harus berusaha update. Satu hal yang aku tegaskan ke diri sendiri yakni aku tidak boleh ketinggalan info.
Jika aku nerima info, aku berusaha cari sumber utamanya. Lalu, konfirmasi ke beberapa orang sampai dapat pengetahuan yang utuh. Jika buru-buru bergerak melaksanakan sesuatu berdasarkan info yang belum pasti, aku khawatir tergerak ke arah yang tidak tepat.
Aku tidak gerusak-gerusuk. Aku berusaha tetap tenang dan baik-baik saja. Meski info datang bertubi-tubi dan silih berganti, aku sedapat mungkin peroleh info yang jernih; pengetahuan yang utuh!
Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis, Motivator pada Sentra Publikasi Indonesia
