Teknis menulis skripsi adalah pengetahuan terbuka. Bukan pengetahuan tertutup.
Terbuka berarti teknis menulis skripsi merupakan pengetahuan bersama. Bukan pengetahuan privat yang tertutup dan hanya bisa diakses serta dikuasai oleh perorangan.
Tiap mahasiswa mesti mendapatkan akses terbuka (open access) terhadap pengetahuan teknis menulis skripsi. Jika pengetahuan teknis menulis skripsi hanya dikuasai oleh perorangan secara privat dan individual, maka berakibat serius terhadap berbagai hal.
Pertama, pengetahuan teknis menulis skripsi tidak akan berkembang karena tidak pernah dibicarakan secara bersama tetapi tersimpan di dalam benak masing-masing individu.
Kedua, generasi berikutnya akan masuk ke dalam persoalan yang sama --masalah itu-itu juga-- karena masalah-masalah yang timbul seputar teknis penulisan skripsi tidak dibahas bersama dalam upaya menemukan pemecahan bersama.
Persoalan yang kerap muncul dari generasi ke generasi dan pada dasarnya persoalan itu-itu juga menyakut hampir seluruh bagian-bagian skripsi.
Sebut saja yaitu bagaimana menentukan judul, membuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, kerangka berpikir, tinjauan pustaka, menentukan metode yang tepat, cara menampilkan hasil penelitian, cara melakukan analisis --berbasis teori, dan hingga cara menyimpulkan.
Ketiga, tidak akan pernah terukur skripsi terbaik karena parameter standar kurang terkawal dan hasil penulisan tidak pernah diuji publik secara luas dalam arti hasilnya hanya tersimpan di perpustakaan.
Beruntung di era sekarang sarana perpustakaan berupa digital library sehingga hasil penulisan skripsi dapat diakses secara luas oleh pembaca dari berbagai penjuru dunia.
Grup bimbingan skripsi bercita-cita ingin berusaha secara berkesinambungan menjawab masalah-masalah di atas.
Di situ, mahasiswa bimbingan skripsi secara bersama-sama akan memperoleh pengetahuan teknis menulis skripsi. Dipahami bersama, dibahas bersama, dan dipecahkan bersama, khususnya teknis-teknis yang masih krusial.
Tidak sampai di situ, angkatan awal --meskipun telah menjadi sarjana-- memiliki kewajiban mendampingi adik-adik angkatannya sebagai wujud kontribusi alumni terhadap almamater.
Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis