KELAS MENULIS -- Sejak S1, mahasiswa diarahkan memiliki publikasi ilmiah. Terlebih di tingkat magister dan doktor.
Publikasi ilmiah adalah penerbitan artikel hasil penelitian (riset) di jurnal ilmiah. Jenis riset meliputi riset pemikiran, eksperimen, dan riset prototipe. Sedangkan jurnal ilmiah ada tiga level, yaitu jurnal Nasional, jurnal terakreditasi Nasional (index Sinta), dan jurnal internasional bereputasi global (index Scopus).
Mahasiswa dilatih penelitian sejak semester pertama, meskipun mini research. Lalu menuangkannya ke dalam bentuk artikel ilmiah. Ditunjukkan struktur artikel (IMRAD) sekaligus prosedur penulisan. Mulai menulis topik, formula penelitian, hasil riset terdahulu, kerangka berpikir, literature review, metode, latar belakang penelitian, hasil dan pembahasan, simpulan, dan abstrak. Sebelumnya, mahasiswa dilatih aplikasi references, khususnya Mendeley.
Tiba di situ, paper mahasiswa ditinjau oleh dosen ahli bidang ilmu: Area mana yang perlu dipotong, ditambah, dan ditata ulang. Tujuannya substansi isi memenuhi kelayakan jurnal ilmiah.
Mahasiswa juga dilatih submission, yaitu pengiriman naskah ke jurnal ilmiah lewat korespondensi. Sebelumnya ditentukan jurnal yang dituju dan pelaksanaan templating. Baru pengiriman untuk tinjauan dari editor jurnal dan reviewer. Termasuk pelaksanaan revisi dan upload ulang naskah hasil penyempurnaan. Hingga keputusan accepted dan terakhir published.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga latihan manajemen jurnal ilmiah dan pengelolaan konferensi. Terciptalah jurnal ilmiah yang dikelola mahasiswa, bahkan dua jurnal berhasil terindeks Sinta. Terselenggara pula belasan konferensi mahasiswa.
Sejak 2020 sampai Juni 2025, tercatat publikasi ilmiah mahasiswa S1 sebanyak 1.278 artikel. Tersebar di berbagai level jurnal, khususnya indeks Sinta. Bahkan, tiga artikel berhasil terbit di jurnal index Scopus.
Semua di atas itu adalah pengalaman @kelasmenulis_spi Sebuah pusat pembelajaran publikasi ilmiah mahasiswa di #uinbandung
Wahyudin Darmalaksana, Founder Kelas Menulis