-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Penelitian Ilmiah Tugas Utama Pendidikan Tinggi

Sunday, November 3, 2019 | 9:00:00 AM WIB Last Updated 2019-11-03T02:00:32Z
Bagian Satu

Esensi hadir melimpah  ketika menyimak penuturan Emha Ainun Najib. Saya tidak sanggup untuk menulis seluruhnya. Semuanya menjadi bagian penting. Sehingga perlu ditulis menjadi beberapa bagian. Apa yang saya tulis ini pun bukan ungkapan Emha apa adanya. Melainkan pantulan yang saya tangkap. Seiring dengan aktivitas akademik yang saya geluti dalam keseharian.

Emha menyatakan, substansi tidak dapat dijelaskan dengan teori dan metodologi ilmiah. Menurutnya, ia hadir bersamaan dengan terbukanya diri untuk berubah setiap saat.

Saya menangkap ungkapan tersebut dan merenungkannya. Sebagai insan akademik saya bergulat dengan penelitian ilmiah. Saat ini saya harus memilah antara yang ilmiah dengan yang bukan wilayah ilmiah. Saya hendak menyatakan yang terakhir merupakan pengetahuan tinggi dibandingkan dengan yang disebutkan pertama.

Poin yang ingin saya sampaikan adalah penelitian ilmiah lebih sederhana dibandingkan dengan yang bukan wilayah ilmiah yang serba holistik. Karena itu, penelitian ilmiah harus menjadi pekerjaan pertama di dunia akademik. Selanjutnya, pekerjaan yang paling utama di luar dunia akademik.

Insan akademik harus menguatkan fokus terhadap penelitian ilmiah. Ditegaskan ia lebih sederhana. Disepakati ia berpijak pada teori dan metodologi serta analisis. Tugas utama dunia akademik adalah penelitian ilmiah.

Penyelenggaraan pendidikan tinggi tidak lain untuk penelitian ilmiah. Karena tugas itu, insan akademik harus mumpuni di dalam teori, metodologi, dan analisis. Penelitian ilmiah harus menjadi tradisi di pendidikan tinggi. Memasuki dunia pendidikan tinggi diarahkan untuk mampu melakukan penelitian ilmiah.

Selaku insan beriman di pendidikan tinggi agama, akademisi harus melampaui penelitian ilmiah menuju perenungan holistik. Cara melampaui ialah bukan meloncat melainkan memahami dan melaksanakan praktik penelitian ilmiah dalam batas-batas dunia akademik. Selanjutnya, setelah memiliki kemampuan penelitian ilmiah yang mumpuni baru melaju ke tahap yang bukan wilayah penelitian ilmiah.

Perlu ditegaskan, yang bukan wilayah penelitian ilmiah bukanlah pekerjaan dunia akademik melainkan tugas fakultas diri berkenaan dengan esensi dan substansi serta universalitas. Semoga seluruh insan akademik bersedia menuntaskan penelitian ilmiah.

Selebihnya, bagaimana hakikat menunaikan transformasi melalui syariat dan kemudian toriqot hingga sampai di puncak ma'rifat? "Teori, metodologi, dan analisis tidak cukup untuk menggambarkan hal ini", dawuh Emha yang akrab dengan sapaan Cak Nun ini.

Emha hadir atas undangan CSSMORA bekerja bareng dengan PBSB Jurusan Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Sabtu, 02 Nopember 2019.

Pengajian dengan tema "Rimbun Semedi Cinta" ini digelar di Kampus II UIN SGD Jl. Soekarno-Hatta Bandung. Sekitar 1.000 orang hadir dipengajian yang berlangsung sejak pukul 19.00 WiB. sampai pukul 01.00 WIIB. dini hari ini. Tulisan ini merupakan refleksi penulis bagian pertama.

Bandung, 02 Nopember 2019
Tabik
Wahyudin Darmalaksana


×
Berita Terbaru Update