Scientific Consortium dan Enterpreneurial University
Uniiversita-universitas saat ini dihadapkan pada perubahan politik dan ekonomi. Tuntutan masyarakat atas kemudahan akses masuk universitas, harapan pemerintah atas kontribusi universitas bagi pembangunan nasional, serta tuntutan penerapan prinsip tatakelola telah melahirkan konteks baru bagi perkembangan pendidikan tinggi. Universitias tidak lagi sekedar bagian sistem pendidikan nasional yang dilindungi pemerintah dan berubah melalui kajian dan riset mendalam. Sekarang, universitas harus bersaing untuk mendapatkan mahasiswa, penelitian, dan pembiayaan. Universitas dituntut untuk memiliki kualifikasi kewirausahaan, "enterpreneurial university".
Beberapa indikator menyahihkan transformasi yang telah dilakukan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dari "teaching university" ke "research university". Eksistensi dan gengsi hasil penelitian para dosen sudah diakui pada tingkat nasional. Tantangan berikutnya adalah mengembangkan dari "product based reseach" ke "market based research", agar transformasi UIN berlanjut menuju "enterpreneurial university". Sesuai dengan status kelmbagaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, PTN-BLU, maka akan terjadi komersialisasi produk akademis, tetapi tetap lebih mementingkan "public value".
Untuk memenuhi tuntutan pasar, pendekatan holistik tidak dapat dihindarkan. Dalam konteks ini, makna dan peran konrsium keilmuan sangat signifikan.
Bandung, 17 Nopember 2019
Dr. Deden Effendi, M.Ag., Ketua Konsorsium Wahyu Memandu Ilmu (WMI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Dr. Deden Effendi, M.Ag.
Ketua WMI UIN SGD Bandung
Uniiversita-universitas saat ini dihadapkan pada perubahan politik dan ekonomi. Tuntutan masyarakat atas kemudahan akses masuk universitas, harapan pemerintah atas kontribusi universitas bagi pembangunan nasional, serta tuntutan penerapan prinsip tatakelola telah melahirkan konteks baru bagi perkembangan pendidikan tinggi. Universitias tidak lagi sekedar bagian sistem pendidikan nasional yang dilindungi pemerintah dan berubah melalui kajian dan riset mendalam. Sekarang, universitas harus bersaing untuk mendapatkan mahasiswa, penelitian, dan pembiayaan. Universitas dituntut untuk memiliki kualifikasi kewirausahaan, "enterpreneurial university".
Beberapa indikator menyahihkan transformasi yang telah dilakukan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dari "teaching university" ke "research university". Eksistensi dan gengsi hasil penelitian para dosen sudah diakui pada tingkat nasional. Tantangan berikutnya adalah mengembangkan dari "product based reseach" ke "market based research", agar transformasi UIN berlanjut menuju "enterpreneurial university". Sesuai dengan status kelmbagaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, PTN-BLU, maka akan terjadi komersialisasi produk akademis, tetapi tetap lebih mementingkan "public value".
Untuk memenuhi tuntutan pasar, pendekatan holistik tidak dapat dihindarkan. Dalam konteks ini, makna dan peran konrsium keilmuan sangat signifikan.
Bandung, 17 Nopember 2019
Dr. Deden Effendi, M.Ag., Ketua Konsorsium Wahyu Memandu Ilmu (WMI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung