Pelaksanaan Nilai-Nilai Inti Ushuluddin:
Upaya Kemitraan Jurusan SAA dengan Keuskupan Katolik Bandung
Perwakilan Keuskupan Katolik Bandung, Ignasius Sonny Hermawan, kunjungi
Jurusan Studi Agama-Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin (FU) Universitas Islam
Negeri (UIN) Bandung, Kamis, 19 Desember 2019. “Kami bermaksud menjajagi
kemungkinan kerjasama antara Keuskupan Katolik Bandung dengan Jurusan SAA FU
UIN SGD Bandung,” ungkap Ignasius Sonny Hermawan,
Kunjungan Ignasius Sonny Hermawan, salah satu perawikilan
Keuskupan Katolik Bandung di Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan, diterima
oleh Dr. Ilim Abdul Halim, MA., Sekretaris Jurusan SAA FU UIN SGD Bandung. Pertemuan
keduanya berlangsung di ruang tamu jurusan FU lantai 3. “Ini merupakan suatu
perkenalan atau langkah awal dalam membangun kehidupan beragama yang
berkualitas,” tegas Dr. Ilim Abdul Halim, MA.
Pertemuan itu dipastikan berlanjut pada diskusi kerjasama pengajaran
tentang Hubungan antar-Agama dan Kepercayaan. “Di Jurusan SAA terdapat beberapa
bahan ajar yang mendukung pada profil jurusan sebagai pegiat kerukunan,” jelas
Halim.
Beberapa bahan ajar diantaranya Hubungan antar-Agama dan Resolusi Konflik
dan Desain Pendidikan Kerukunan. “Di samping itu Jurusan SAA sebagai bagian
dari institusi pendidikan tinggi dituntut memiliki program kerjasama yang
sesuai dengan standar akreditasi. Bentuk kerjasama itu harus terencana,
terlaksana terdokumentasi, memiliki output, outcome, berdampak
dan bermanfaat,” papar Dr. Ilim Abdul Halim, MA.
Nilai-Nilai Inti Ushuluddin
Institusi pendidikan tinggi memiliki tantangan untuk mampu
menerapkan nilai-nilai dalam penyelenggaraan akademik. Nilai-nilai itu hendaknya
tergali dari sumber yang paling mendasar.
Pernyataan itu disampaikan Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Dekan
FU UIN SGD Bandung. “Fakultas Ushuluddin sebagai salah satu unsur pelaksana
akademik di lingkungan UIN SGD Bandung, berusaha mengusung nilai-nilai inti uswah,
khidmat, dan tasamuh,” papar Dekan FU UIN SGD Bandung.
“Nilai-nilai inti menurut struktur ilmu pengetahuan disebut
aksiologis. Adapun kata lain dari uswah adalah contoh, khidmat
ialah pelayanan, dan tasamuh yaitu moderasi,” paparnya.
Fakultas Ushuluddin bersama seluruh sivitas di dalamnya
mengupayakan penguatan nilai-nilai inti di atas. “Penguatan nilai-nilai inti uswah
diarahkan untuk menghasilkan keluaran (output) dan pencapaian (outcome)
keunggulan akademik di bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,”
tutur Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag.
“Penguatan nilai-nilai inti khidmat diarahkan untuk
memberikan pelayanan akademik yang terbaik kepada mahasiswa, dosen, tenaga
kependidikan, dan masyarakat luas para pengguna atau penerima manfaat,”
lanjutnya. “Penguatan nilai-nilai inti tasamuh diarahkan untuk menjalin kerjasama,
kemintraan, dan kolaborasi dengan berbagai institusi atau lembaga mitra
kerajasama strategis di bidang pengetahuan, kemanusiaan, lingkungan, dan
perbaikan dunia,” pungkasnya.
Dekan FU UIN SGD Bandung memberikan apresiasi atas segala iktiyar dari
seluruh sivitas akademik FU yang telah bekerja semaksimal yang dapat terlaksana.
“Ini diharapkan menjadi amal kebaikan untuk turut memberikan penguatan bagi Rumah
Moderasi UIN SGD Bandung,” lanjutnya.
One.