-->

Notification

×

Iklan

Iklan

SALAH ARAH PENDIDIKAN TINGGI

Tuesday, January 28, 2020 | 4:22:00 PM WIB Last Updated 2020-01-28T09:22:23Z



Judul ini dirilis kolom TEMPO Selasa, 28 Januari 2020 Pukul 07.30 WIB. Konten berita ini merupakan tanggapan atas terobosan bidang pendidikan Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Berita TEMPO silahkan klik disini.   




Wahyudin Darmalaksana


Adapun di bawah ini berupa analisis peluang Fakultas Ushuluddin untuk menghadapi tantang masa depan yang pelik di prediksi :


“PELUANG USHULUDDIN”



Kehadiran Agama
Agama hadir untuk mengajarkan iman, nilai, dan spirit.

Iman merupakan pengakuan adanya Tuhan. Nilai adalah penjelasan sistematis tentang iman untuk landasan aktivitas keseharian. Spirit ialah aktivitas bermakna.

Masa Depan
Ke mana dunia ini mengarah? Kemampuan berpikir, skill, dan temuan ilmu pengetahuan mutakhir serta pencapaian teknologi berperan dalam menyumbangkan ide-ide konstruksi masa depan. Berdasarkan fakta-fakta objektif masa depan diprediksi. Segala sumber daya sekuat tenaga diproyeksi ke masa depan.

Bukan saja ilmu-ilmu terapan yang diarahkan ke masa depan. Ilmu-ilmu dasar pun andil menguatkan ramalan tentang masa depan. Antropologi berperan memikirkan tujuan manusia. Sosiologi berperan menuturkan cara-cara berinteraksi. Aksiologi berperan menuntun nilai-nilai inti.

Hanya saja masa depan tidak selalu sesuai konstruksi, prediksi, dan ramalan. Segala sesuatu tidak selalu dapat diramalkan. Daripada itu dalam mengkonstruksi masa depan selalu ada bias, anomali, dan kontradiksi.

Peluang Ushuluddin
Studi Agama-Agama bertugas menampilkan ekspresi yang damai. Tasawuf dan psikoterapi bertugas menyalakan spirit.

Aqidah dan Filsafat Islam bertugas mensistematiskan iman. Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir bertugas menggali nilai-nilai. Ilmu Hadis bertugas menyusun aktivitas kunci.

Konstruksi dunia selalu terdapat kelemahan. Ushuluddin berperan mengisi ruang-ruang kosong. Dengan demikian, agama hadir.

Ushuluddin siap berenang di laut terbuka ... !


Ditulis, 26 Januari 2020
Wahyudin Darmalaksana, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

×
Berita Terbaru Update