Dirosah yang
dimaksud di sini adalah bidang ilmu agama dan bisa termasuk juga sosial dan
humaniora. Secara umum, bidang Dirosah bisa dikategorikan Social Science.
Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung tembus publikasi index
Scopus 630 dokumen sampai 01 Maret 2020. Dilihat dari subject area, publikasi
bidang social science baru mencapai 4.4%.
Ada dua cara
mendongkrak publikasi Dirosah. Pertama, kolaborasi sains dan teknologi
dengan bidang Dirosah. Meskipun publikasi masih di jurnal sains dan teknologi.
Kedua, penguatan cara menulis
paper ilmiah. Penekanan di sini adalah kata “ilmiah”. Harus diakui ternyata
paper-paper sains dan teknologi sangat kuat memegang prinsip ilmiah.
Ada
pandangan yang mengatakan bahawa paper Dirosah tidak bisa dipaksakan seperti
bentuk paper sains dan teknologi. Dalam pandangannya, paper Dirosah memiliki
bentuk tersendiri.
Pandangan di
atas bisa jadi benar, namun belum tentu sepenuhnya benar pula. Ingin ditegaskan
di sini, ada banyak hal yang harus ditiru dari paper sains dan teknologi.
Paper
Dirosah dapat meniru paper sains dan teknologi dalam beberapa hal. Pertama,
struktur penulisan paper model IMRAD (Introduction, Method, Result,
and Discussion).
Kedua, prinsip penulisan judul
paper yang mengandung unsur Problem (P), Method (M), dan Result
(R). Judul paper singkat, padat, to the point, dan harus dirasakan telah
menggambarkan problem, metode, dan hasil.
Ketiga, ini hal teknis, seperti teknik
pengutipan wajib menggunakan aplikasi references, tulisan harus sesuai template
jurnal sasaran, dan latihan koresepondensi beruapa submit paper ke
jurnal sasaran.
Tiga aspek
di atas bisa jadi masih kurang diperhatikan. Jika tiga hal itu segera dilaksanakan secara masif oleh akademisi Dirosah, maka dipastikan dapat mendongkrak publikasi Dirosah.
Bandung, 01
Maret 2020
Wahyudin
Darmalaksana, akademisi peminat bidang Dirosah