“Ushuluddin adalah ilmu terbuka dapat diakses khalayak global
tanpa batas” (Wahyudin Darmalaksana)
Ilmu
Ushuluddin dapat diakses secara tak terbatas. Pohon ilmu Ushuluddin menghimpun
dan mengembangkan ilmu-ilmu Ushuluddin. Ushuluddin adalah ilmu terbuka.
Pohon ilmu
Ushuluddin menampung kurikulum. Pohon ini memiliki road map (peta jalan)
pengembangan. Kurikulum ilmu Ushuludin adaptif terhadap perubahan yang relevan.
Kurikulum
ilmu Ushuluddin mengajarkan nilai-nilai inti. Nilai ini berperan menjadi dasar
perubahan yang relevan. Pengembangan kurikulum ilmu Ushuluddin dirancang untuk
menghadapi berbagai tantangan dunia global.
Kurikulum
ilmu Ushuluddin menyediakan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). RPS dibuat
dengan menerapkan model Outcome-Based Education (OBE). Dokumen RPS kurikulum
ilmu Ushuluddin dibuka untuk publik secara tak terbatas.
RPS
dituangkan ke dalam Silabus untuk mengendalikan 16 kali pembelajaran per
semester. Diterapkan metode-metode efektif dalam pembelajaran, seperti berpikir
kritis, design thinking, dan High Order Thinking Skill (HOTS).
Model
pembelajaran teori diefektifkan. Ini meliputi teori-teori inti dari
referensi-referensi utama. Referensi utama pohon ilmu Ushuluddin menjadi alat “interogasi”
kualifikasi kemampuan pengetahuan teoritis.
Selebihnya,
diluaskan praktek. Seperti berbahasa, berpikir kritis, kreatif, inovatif,
tafsir, tahrij, tahsin, tahfidz, kitabah, tajwid, aplikasi, research,
partisipasi masyarakat, terapi sufistik, dan lain-lain.
Materi
pembelajaran dibuat tutorial audio visual. Materi disimpan di lemari digital.
Siswa dapat mengakses secara tak terbatas. Proses perkuliahan direkam,
dimonitor, dan dievaluasi.
Ushuluddin
ilmu terbuka (open access). Dia dapat diakses publik global secara tak
terbatas. Dikembangkan berdasarkan laju dunia yang berubah-ubah. Ushuluddin
mengembangkan praktek-parktek yang relevan.
Skill menjadi
issue utama. Ushuluddin mengarahkan kapasitas untuk berkembang tanpa
batas. Nilai-nilai inti menjadi pondasi penguatan Skill. Itulah ilmu terbuka Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Bandung, 06
Februari 2020
Wahyudin
Darmalaksana, Fakutas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung