Fokus belum pula hadir.
Lintasan datang dan pergi. Ia mengusulkan ini dan itu. Ropositori menawarkan topik
banyak hal setelah berulang mengakses internet. Judul-judul terdahulu berderet pada
katalog di perpustakaan.
Teman seangkatan beberapa
telah lolos ujian proposal. Mereka ada yang udah munaqosyah (sidang ujian skripsi).
Bahkan, ada yang udah wisuda pula.
Satu topik dirasa menarik.
Pembimbing mengulas. Coretan di lembar proposal telah membuat lemas. Tekad menguatkan
kembali. Pedoman penulisan mengarahkan. Tapi kata, kalimat, dan paragraf masih berputar-putar.
Fokus akhirnya hadir
setelah perjalanan panjang di belantara. Ia menjadi poros kata, kalimat, dan
paragraf. Konsentrasi juga energi mefokus ke situ. Jiwa berkata “semoga tidak
ada kelokan lagi”.
Sistematika berperan menuntun.
Kerangka berpikir membentuk sistematika. Tinjauan pustaka (telaah penelitian
terdahulu) menyumbang konsep-konsep untuk kerangka berpikir.
Kini tujuan penelitian
segalanya. Di dalamnya ada rumusan. Setelah rumusan ada pertanyaan.
Terbentuklah formula, yaitu keselarasan rumusan, pertanyaan, dan tujuan penelitian.
Formula seperti ajang
balapan? Ya formula mencukup peta, alur, dan tujuan akhir. Latarbelakang
berperan membungkus formula. Terasalah manfaat dari penelitian.
Skenario (metodologi
penelitian) terbentang mencakup etape-etape. Etape pemgumpulan data, etape
pengolahan data, dan etape penyajian data.
Tidak sampai di situ.
Skenario lainnya adalah mengabstraksi data menjadi informasi. Selanjutnya,
informasi diintrepretasi menjadi pengetahuan.
Lalu, tembul pertanyaan.
Apakah hasil penelitian telah menegaskan rumusan? Apakah hasil penelitian telah
menjawab seluruh pertanyaan penelitian? Apakah penelitian berjalan mengikuti alur
logika kerangka berpikir?
Apakah tinjauan pustaka berperan
menjadi pembanding di pembahasan? Apakah penelitian telah sampai tiba di
tujuan? Apakah pelaksanaan penelitian sesuai scenario?
Tibalah pada skenario akhir,
yakni simpulan. Di situ ada natijah dan terasalah manfaat penelitian.
Disebutkan pula keterbatasan penelitian ini serta pesan.
Ternyata, skripsi
menorehkan kisah.
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat
Kelas Menulis Indonesia