“Sudah siap ujian proposal,” suatu ketika mahasiswa
ditanya. “Masih mencari judul,” begitu jawabnya. Pertanyaan diajukan “apa
kesulitan mencari judul?” Ternyata ada beberapa hal, yakni:
1.
Saya
sudah punya beberapa judul tetapi belum “sreg”;
2.
Kata kakak
tingkat judul itu udah banyak yang bahas;
3.
Sulit
cari referensi; dan
4.
Saya
masih bingung.
Tulisan ini berusaha membahas seluruhnya. Pertama,
tetapkan subjek penelitian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), subjek
berarti pokok pembicaraan atau pokok bahasan. Secara istilah, subjek adalah bagian klausa yang menandai apa yang
dibicarakan oleh pembicara. Sedangkan subjek penelitian yang
dimaksud di sini adalah lingkup (scope) dalam suatu bidang ilmu. Setiap bidang
ilmu pasti memiliki subjek. Misalnya, subjek ilmu hadis, yakni takhrij, syarah,
dan living hadis. Tentu subjek ini masih luas. Ketika sebuah
penelitian direncanakan, maka tetapkan secara tepat subjek penelitian.
Kedua, tentukan topik
penelitian. Menurut KBBI, topik berarti 1) bahan diskusi, 2) hal yang menarik
perhatian umum pada waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan. Secara istilah topik adalah inti utama
dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan. Sedangkan topik yang
dimaksud di sini adalah satuan penelitian –dari subjek bidang ilmu tertentu—sejak
permulaan sampai perkembangan terakhir. Misalnya, subjek syarah hadis,
yang dalam perkembangan terkini mulai memasuki topik-topik lintas disiplin
ilmu. Diawali dari topik-topik keilmuan Islam klasik, kemudian memasuki
topik-topik ilmu sosial, dan terakhir mulai menghadirkan topik-topik sains dan
teknologi. Di saat subjek penelitian telah ditetapkan, maka tentukan secara
tepat topik penelitian.
Ketiga, ambil tema penelitian. Menurut KBBI,
tema berarti pokok pikiran atau dasar cerita. Secara istilah, tema adalah suatu
gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat
suatu tulisan. Tema adalah bagian dari topik. Umpamanya,
topik tentang rumah, maka temanya meliputi pondasi, dinding, dan atap. Tema
penelitian yang dimaksud di sini adalah ide atau gagasan utama sebuah
penelitian. Misalnya, subjek syarah hadis tentang topik pencegahan wabah menular,
maka bisa ambil tema social distancing (menjaga jarak sosial). Jika topik telah ditentukan, maka ambilah tema penelitian secara tepat.
Berangkat dari
subjek, topik, dan tema penelitian, maka peneliti dipastikan memiliki fokus utama. Menurut KBBI, fokus berarti 1) titik atau
daerah kecil tempat berkas cahaya; titik api, 2) pusat, 3) unsur yang
menonjolkan suatu bagian kalimat sehingga perhatian pendengar (pembaca)
tertarik pada bagian itu. Sebuah penelitian, agar fokus makin jelas, maka langkah
berikunya adalah tentukan jenis penelitian apakah kualitatif ataukah
kuantitatif, tentukan metode apakah studi pustaka ataukah studi lapangan, tentukan
pendekatan apakah interdisiplin ataukah multidisiplin, dan bahkan selebihnya
tentukan analisis dari suatu perspektif yang menjadi sudut pandang spesifik.
Dengan cara di atas maka dipastikan terhindar
dari penelitian yang telah dibahas orang lain. Sebab, menentukan subjek, topik,
tema, jenis penelitian, metode, pendekatan, dan analisis pada dasarnya adalah
penelitian pendahuluan. Penelitian pendahuluan ini dimaknai sebagai tinjauan pustaka (literature review) terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Tujuan tinjauan pustaka adalah proses
mencari pembeda dari penelitian sebelumnya. Dalam hal ini, peneliti
memungkinkan menolak, mendukung, dan mensitesis penelitian orang lain.
Bisa jadi suatu topik telah dibahas orang lain,
tetapi peneliti bisa ambil tema berbeda di dalam topik tersebut.
Boleh jadi suatu tema telah dibahas orang lain, tetapi penelitian bisa
menerapkan hal yang berbeda dari sisi jenis penelitian, metode, pendekatan, dan
analisis. Serunya justru suatu subjek dalam penelitian pasti bisa didekati dari
analisis yang beragam. Karena hal ini pulalah ilmu pengetahuan terus berkembang.
Penelitian pendahuluan --hingga terbentuknya
proposal penelitian-- dipahami telah menempuh setengah jalan penelitian. Nanti setengahnya
lagi adalah hasil dan pembahasan penelitian. Justru melalui penelitian
pendahuluan, selain untuk menemukan fokus penelitian, juga berperan dalam penelusuran
sumber rujukan sebagai referensi. Terlebih di era kemajuan teknologi informasi
dewasa ini, tidak ada kata sulit penelusuran referensi karena segala hal tersedia
di dalam himpunan big data (data besar). Juga hendak ditegaskan di sini bahwa ditemukannya fokus penelitian adalah pelaksanaan penelitian itu sendiri. Ketika
mahasiswa menemukan fokus penelitainnya maka sesungguhnya mereka telah melaksanakan
penelitian secara utuh. Utuh dalam arti telah dirancangnya kerangka berpikir,
telah didesainnya metodologi penelitian, dan hampir ditemukan asumsi (prediksi)
hasil penelitian. Adapun sisanya ialah penulisan karya ilmiah dalam bentuk
skripsi atau pilihan lainnya, yakni artikel jurnal ilmiah atau buku ISBN.
Selain hal di atas, kerapian penulisan karya
ilmiah merupakan hal utama. Hal ini dibahas pada kesempatan mendatang. Semoga
tulisan ini membatu adik-adik mahasiswa dalam menyiapkan tugas akhir untuk
meraih gelar sarjana.
Bandung, 08 Oktober 2020
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis UIN
Sunan Gunung Djati Bandung