MAHASISWA SEDANG MENULIS ARTIKEL SATU PEKAN SATU PARAGRAF
Wahyudin Darmalaksana
Last Updated
2022-12-01T11:06:14Z
Sebanyak 200 Mahasiswa
sedang menulis artikel ilmiah. Tepatnya, prosiding yakni artikel mini.
Sebelumnya, templet artikel disiapkan sebagai acuan penulisan. Artikel maksimum
1500 kata di luar abstrak dan daftar pustaka.
Pekan pertama
menentukan subjek, topik, tema, dan fokus penulisan. Kemudian dimulai latihan menulis
paragraf pertama. Penelusuran sumber rujukan diarahkan untuk mengakses
repositori bereputasi. Pengutipan rujukan diwajibkan menggunakan aplikasi references.
Hasil latihan paragraf
pertama dikirim ke email. Seluruh hasil latihan direviu untuk dikembalikan
sebagai feedback (umpan balik). Selain reviu, petunjuk kerapian dalam
penulisan dibagikan.
Latihan paragraf pertama
cukup merepotkan. Terutama berkenaan dengan reviu kerapian penulisan. Beberapa
kesalahan teknis dijumpai. Ada yang hingga dua sampai tiga kali bolak-balik
revisi. Ini wajar mengingat kerapian menjadi syarat utama
dalam penulisan artikel. Juga penggunaan aplikasi references merupakan
hal baru, khususnya di semester awal.
Adapun penulisan
konten umumnya cukup baik. Sebab, tiap kalimat diarahkan untuk mengutip dari artikel
jurnal. Konten pada artikel jurnal dipastikan telah melalui tahap reviu sebelum
terbit. Tugas Mahasiswa kemudian menyusun kalimat hingga membentuk paragraf.
Hal ini dilakukan dengan cara dibuat kata penghubung di antara kalimat yang
satu dan kalimat yang lain.
Hal paling merepotkan
hanya perkara teknis. Reviu teknis ini cukup melelahkan. Di antaranya terkait
konsistensi, tanda baca, penulisan huruf kecil dan huruf besar, dan spasi.
Memang hal ini mesti detail. Meskipun cukup melelahkan, namun hal ini hanya
kendala di permulaan saja.
Sejak era
konvensional, feedback diakui sebagai sarana efektif dalam peningkatan
kualitas tulisan. Mahasiswa pada gilirannya menjadi terbiasa secara terampil
dalam menghindari kesalahan yang sama. Mahasiswa pasti cukup pelik menulis paragraf
pertama. Namun, penulisan paragraf-paragraf berikutnya dipastikan lebih baik lagi.
Latihan menulis ini
dilaksanakan melalui tahapan, yakni satu pekan satu paragraf. Cek plagiasi dilakukan
nanti menjelang akhir. Setelah cek plagiasi, tahapannya adalah paraphrase
untuk meminimalisir similarity. Dilakukan pula proofreading oleh
sejawat sebagai pemeriksaan akhir berkenaan dengan typo.
Artikel ilmiah karya
Mahasiswa diagendakan untuk kepentingan konferensi. Mahasiswa dilatih melaksanakan
submit (pengiriman) artikel melalui open conference system (OCS).
Mahasiswa melakukan presentasi artikel di ajang konferensi. Artikel ini bisa
saja dilakukan translate ke dalam Bahasa Inggris bila tidak ada aral
melintang.
Pasca konferensi,
himpunan artikel karya Mahasiswa dibuat buku berupa kumpulan artikel (book
chapter). Pilihan lainnya dibuat buku kumpulan prosiding. Sebelum
dipublikasikan oleh penerbit, buku ini dipastikan melalui pengajuan ISBN (International
Standard Book Number) ke Perpusnas, Jakarta.
Konferensi bisa
dibuka umum bagi Mahasiswa Indonesia. Mahasiswa dari tiap pendidikan tinggi mengirim
artikel ke konferensi melalui pendampingan Dosen. Penyelenggaraan konferensi
bisa berlangsung dari dukungan sponsor. Sehingga artikel terbaik memungkinkan
difasilitasi sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dalam bentuk Hak Cipta
dari Kemenkumham RI.
Saatnya Mahasiswa
mengelola pengetahuan. Ternyata banyak hal baru yang ditemukan Mahasiswa
melalui penulisan. Reviu artikel karya Mahasiswa sekaligus menagkap ide dan
gagasan yang hendak mereka sampaikan.
Satu pekan satu paragraf
dinilai logis dan rasional, mengingat padatnya aktivitas Mahasiswa. Artikel
ilmiah diselesaikan dalam 14 pekan. Hal ini bisa jadi masih dinilai berat dalam
kondisi pandemi. Akan tetapi, agenda ini pasti tuntas dengan semangat harapan
masa depan.
Sejak awal hingga
akhir adalah rangkaian peristiwa. Seluruh peristiwa menjadi pengalaman baru
bagi Mahasiswa. Tiap pengalaman baru biasanya mendatangkan makna (hikmah) yang
melimpah.
Bandung, 21 Oktober
2020
Wahyudin
Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung