5 REKOMENDASI CISS FU UIN BANDUNG 2020: RESOLUSI HARMONI DI ERA MEDIA BARU
Wahyudin Darmalaksana
Last Updated
2022-12-01T11:10:02Z
BANDUNG- Ada lima rekomendasi Conference on
Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS) on Islam and the Making of Religious
Harmony: The Transformation of Contemporary Islamic Thoughts in The Era of New
Media.
Pertama, kekuatan politik
dibutuhkan bagi pengaturan orang dengan keadilan. Semua anggota masyarakat
dituntut menghormati simbol suci agama. Pemberdayakan hukum terhadap
penodaan agama apapun diharapkan dari pemerintah. Kedua, pemikiran
kritis dibutuhkan bagi penganut agama apapun dalam mengikuti ajaran agama. Pemikiran
kritis ini hendaknya tersedia di benak mereka ketika menerima ajaran agama dari
media manapun.
Ketiga, pengembangan isyarat
moderasi mendesak untuk digali dari sumber fundamental Islam. Unsur
harmoni yang mencakup ‘adalah, musawah, akhlak, dan tasamuh dapat dieksplorasi
dari Alquran dan hadis. Keempat, keterbukaan pikiran sangat diperlukan
dari penganut agama apapun untuk menerima temuan baru, sudut pandang baru
bahkan dari yang lain. Kelima, kesadaran penuh hendaknya tersedia di
dalam batin penganut agama apapun yang diperoleh dari kehidupan religius
mereka setiap hari. Jadi mereka bisa merasakan damai di dalam dan daripada
mengekspresikan sensasi dan perasaan di luar ini.
Akademisi dari berbagai negara memberikan kontribusi di CISS 2020. Prof. Muhamad Ali, Ph.D., University of California, USA., “Contemporary Trends in
Religious Studies.” Dr. Adis Duderija, Griffith University, Queensland, Australia,
“The Concept of Patriarchal Honour as the root cause of Patriarchal
Religion in Muslim contexts and how to overcome it.” Prof. Dr. Khadijah binti Mohd.
Khambali, Academy of Islamic Studies, University of Malaya, Malaysia, “Fundamental
Element in Sustaining Religious Harmony in Islamic Perspective.” Dr. Ismail Ahmed,
Passion International University (PIUSAD), Morocco, “Hadith and Media:
Moderate Understanding to Counter Radicalism in Contemporary Era.” Prof. Etin Anwar
Ph.D., Hobart and William Smith College, USA., “Islam and
mindfulness: Toward the Making of Harmonious self.”
Kontributor lainnya dari akademisi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dr. Yeni Huriani, M.Hum., “Women as Agents of
Religious Tolerance.” Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., “Islamic Moderation in
Sundanese Qur’anic Interpretation.” Dr. Munir, MA., “Managing Harmony in a
multi-Religious Society: Indonesian Experience.” Dr. Dadah, M.Ag., “Moderate
Understanding in the Scientific of Contemporary Hadith Studies.” Prof. Dr. H.
Muchtar Solihin, M.Ag., “Sufism within Global Spirituality.”
206 paper dipresentasikan oleh akademisi dari
berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Australia, Belanda, dan Jerman. Partisipasi
CISS 2020 hingga penutupan tembus sampai 2000 peserta. “The best paper and
presenter segera diumumkan,” ungkap Dr. Dadang Darmawan, M.Ag., Ketua Panitia,
didampingi Dr. Irma Riyani, Ph.D., Sekretaris Panitia beserta seluruh Panitia CISS
2020.
“Rekomendasi ini disampaikan sebagai bentuk
tanggungjawab publik dari suatu kegiatan ilmiah. Rekomendasi disampaikan untuk
kalangan peneliti, institusi akademik, pemerintah, lembaga-lembaga dunia, dan
khalayak masyarakat global. Ini menjadi resolusi untuk harmoni dunia di era media baru. Secara resmi kami mengucapkan terimakasih dari lubuk yang paling dalam untuk stakeholders yang telah memberikan banyak bantuan bagi kegiatan ini,” tutur Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Dekan Fakultas
Ushuluddin (FU), didampingi para Wakil Dekan.
CISS digelar secara virtual dan live selama
5 (lima) hari, Senin-Jum’at, 23-27 November 2020. CISS 2020 merupakan
konferensi internasional tahun ke-2 FU UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Rekomendasi
disampaikan Ketua Panitia dari Studio FU Jalan AH. Nasution 105 Bandung,
Indonesia, Sabtu, 28/11/2020 [Buleud].