MAHASISWA, ARTIKEL, DAN JURNAL
Wahyudin Darmalaksana
Last Updated
2020-12-22T16:09:09Z
Mahasiswa memiliki tantangan prestasi. Kali ini tantangan tersebut bisa
diupayakan oleh siapapun, yakni menulis artikel untuk penerbitan di jurnal. Mengapa
bisa diupayakan oleh siapapun. Karena menulis artikel bukan bakat bawaan,
melainkan murni keterampilan. Jadi, siapapun bisa menulis artikel karena hal
itu merupakan keterampilan.
Jika menulis artikel merupakan bakat bawaan, maka orang mesti memiliki
talenta dalam penulisan artikel. Menulis artikel tidak dibutuhkan talenta,
karena penulisan artikel bukanlah bakat bawaan. Hal yang dibutuhkan dalam
penulisan artikel adalah keterampilan. Keterampilan bisa ditempa melalui latihan.
Siapa yang memulai latihan menulis artikel maka dipastikan keterampilan penulisannya
berkembang.
Artikel memiliki bentuk baku. Suatu hal yang memiliki bentuk baku, maka ia merupakan sesuatu yang bisa dipelajari. Selain bentuk, juga artikel memiliki
struktur penulisan yang baku pula. Siapapun yang mulai berlatih menulis artikel
maka mereka pasti bisa mengikuti struktur itu. Artikel juga memiliki format (“cetakan”)
baku. Semua orang pasti bisa menulis sesuai “cetakan” dibandingkan tidak ada “cetakan”
sama sekali. Seperti air dituangkan ke dalam botol, maka botol adalah cetakan sedangkan
air pasti mengikuti bentuk botol. Begitu pula artikel, ia bukan pengembaraan
pikiran, melainkan tulisan sesuai format baku. Siapapun pasti bisa menguasai
sesuatu yang baku.
Mahasiswa bisa memulai menulis artikel dengan mengacu pada panduan
(silakan klik di sini). Panduan berfungsi menuntun penulis untuk mengikuti tahapan-tahapan
sejak memulai hingga berhasil membuat naskah yang siap dikirimkan ke jurnal. Apabila
panduan terlalu panjang lebar penjelasannya, maka mahasiswa bisa langsung mengacu
ke gaya selingkung yang lazim disebut template artikel jurnal (silakan klik disini). Mahasiswa bisa memulai berlatih dari dua hal ini, yakni panduan dan
template.
Selalu yakin pasti bisa. Semua mahasiswa bisa berlatih hingga sukses
membuat naskah artikel dan kemudian artikelnya berhasil diterbitkan di jurnal. Sukses
dan berhasil dalam hal ini adalah prestasi dunia akademik. Ini tantangan semua
kita dan semua kita yakin sukses dan berhasil.
Bandung, 22 Desember 2020
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung