Ada beberapa motivasi menulis artikel. Artikel sendiri adalah makalah yang ditulis untuk tujuan penerbitan di jurnal ilmiah. Motivasi ini lebih diarahkan untuk lingkungan mahasiswa generasi hebat sekarang ini.
Saat ini menjadi mengerti bahwa informasi sangat melimpah di himpunan bigdata. Orang bisa selancar ke berbagai platform bigdata. Bahkan, informasi apapun bisa ditemukan seiring era internet of things (LoT). Di era LoT, orang tidak mesti pergi jauh ke perpustakaan cukup mengakses repositori untuk menambang data (data mining).
Di himpunan bigdata, informasi tidak semuanya terstruktur. Ada banyak data tidak beraturan. Menulis artikel berarti mengelola informasi yang berserakan menjadi pengetahuan sistematis.
Disebut pengetahun bila tumpukan data disusun secara sistematis. Setiap pengetahuan pasti sistematis. Setiap yang sistematis pasti praktis. Menulis artikel bisa mulai dari yang abstrak dan yang teoritis untuk dihubungkan dengan fakta (data keadaan nyata yang telah terbukti kebenarannya) dan diinterpretasi dengan analisis tertentu hingga menjadi temuan pengetahuan baru. Pengetahuan ini pasti sistematis dan pasti praktis.
Sesuatu disebut pengetahuan karena ia praktis. Mula-mula ide kemudian tercipta pengetahuan praktis. Semua pihak membutuhkan yang praktis bagi pelaksanaan kebaikan. Menulis artikel berati menyumbangkan ide untuk kontribusi penerapan praktis di kehidupan dunia.
Orang bisa menulis arikel bukan karena bakat bawaan, melainkan skill (keterampilan). Karena bukan bakat bawaan, menulis artikel tidak butuh talenta. Tiap skill ditempa melalui latihan. Tiap orang pasti bisa menulis artikel bergantung dia bersedia menempa skill melalui latihan.
Bisa menulis artikel pasti dibutuhkan banyak orang. Segala bidang berhubungan dengan kemampuan menulis. Kemampuan menulis berhubungan dengan segala bidang. Semua pihak butuh orang yang bisa menulis. Di seluruh dunia sejak zaman baheula hingga era kontemporer diselenggarakan latihan-latihan penulisan. Sebab, sumber daya penulisan selalu dibutuhkan sepanjang hayat.
Menulis artikel dan diterbitkan di jurnal ilmiah berarti mengukir prestasi. Terbit artikel di jurnal ilmiah pasti diapresiasi oleh pendidikan tinggi. Di Indonesia, menulis artikel dan diterbitkan di jurnal ilmiah adalah amanat Undang-Undang.
Biasa menulis artikel dan diterbitkan di jurnal ilmiah dipastikan membuka peluang kolaborasi. Mula-mula orang mengakses terbitan kemudian mereka berminat untuk kolaborasi. Segala hal lebih ringan dikerjakan bila berlangsung kolaborasi.
Semua orang didorong untuk siap hadapi tantangan masa depan. Di masa depan dibutuhkan SDM penulisan. Terbitan artikel di jurnal menjadi jejak dan portofolio beasiswa, studi lanjut, dunia kerja, dan persaingan global. Masa depan itu milik semua orang yang bersedia terus berlatih. Jadi semua orang diharpkan berani ambil tantangan.
Pendidikan tinggi menyiapkan akademisi menjadi peneliti. Mahasiswa dilatih menjadi peneliti profesional. Mahasiswa terlatih pasti dilibatkan dalam penelitian. Kebijakan menetapkan penelitian dosen mesti melibatkan mahasiswa. Mahasiswa menempati posisi sebagai asisten penelitian. Menulis artikel ilmiah tidak lain adalah penelitian.
Artikel ilmiah memiliki struktur penulisan. Struktur umum penulisan artikel ilmaih adalah Introduction (I), Method (M), Result (R), and (A) Dicussion (D). Disingkat “IMRAD” yaitu introduction (pendahuluan), methode (metode), result (hasil), and discussion (pembahasan).
Penulisan artikel ilmiah mengharuskan adanya formula penelitian. Adapun formula penelitian mencakup rumusan masalah, pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian. Penulisan artikel ilmiah tidak bisa dijalankan tanpa adanya formula penelitian.
Tinjauan pustaka adalah telaah terhadap penelitian terdahulu. Tinjauan pustaka meliputi topik dan tema, teori dan metode serta analisis yang digunakan, hasil dan pembahasan, kesimpulan, implikasi, keterbatasan, dan rekomendasi. Tinjauan pustaka bermanfaat untuk melihat topik-topik yang sudah dibahas, teori-teori yang digunakan, metode-metode dan analisis-analisis yang diterapkan, dan kesimpulan-kesimpulan yang telah dihasilkan. Juga tinjauan pustaka bermanfaat untuk melihat tema-tema yang belum dibahas. Tinjauan pustaka juga bermanfaat untuk menegaskan rencana penelitian dilihat dari persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Terakhir tinjauan pustaka bermanfaat untuk menentukan posisi penelitian apakah menolak ataukah mendukung dan atau mensintesis penelitian terdahulu.
Kerangka berpikir adalah alur logika penelitian menyangkut hubungan teori-teori dan konsep-konsep sejak hulu hingga hilir penelitian. Kerangka berpikir disiapkan untuk membuktikan rumusan masalah penelitian, menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan memastikan penelitian sampai pada tujuan penelitian. Kerangka berpikir juga berfungsi untuk mengendalikan fokus studi yang tertuang di dalam rumusan masalah.
Peneliti sebelumnya telah mentukan fokus studi. Selanjutnya peneliti menentukan jenis penelitian apakah kualitatif ataukah kuantitatif, menentukan studi apakah studi pustaka ataukah studi lapangan, dan menetapkan metode dan analisis yang tepat. Metode sendiri adalah skenario dalam pengumpulan data dan analisis data. Sedangkan analisis ialah interpretasi data untuk menghasilkan pengetahuan yang menjadi kesimpulan penelitian.
Semula peneliti berjanji di bagian pendahuluan akan menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Bagian hasil penelitian adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Di bagian hasil, peneliti bertugas menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Mula-mula pertanyaan di bagian pendahuluan, kemudian peneliti menampilkan data hasil penelitian sebagai jawaban pertanyaan penelitian. Selanjutnya, data hasil penelitian diabstraksikan.
Pembahasan disebut juga diskusi atau dialog. Pada bagian pembahasan, penelitian mendialogkan jawaban penelitian dengan pertanyaan penelitian, dengan teori yang digunakan, dengan hasil-hasil penelitian terdahulu, dan dengan aktualisasi. Saat dialog digunakan interpretasi yang dijanjikan di metode penelitian. Dialog diarahkan untuk membuktikan rumusan masalah, memastikan seluruh pertanyaan penelitian telah terjawab, dan memastikan penelitian telah sampai tiba pada tujuan penelitian.
Simpulan bukan pengulangan dari pembahasan, melainkan hasil akhir penelitian. Di bagian ini dipastikan rumusan masalah terbukti, pertanyaan utama tunggal terjawab, dan tujuan penelitian telah sampai. Pada bagian kesimpulan bisa dirasakan implikasi manfaat hasil penelitian bagi pengguna hasil penelitian. Biasanya disebutkan pula keterbatasan penelitian untuk penyempurnaan melalui penelitian lebih lanjut. Terakhir disampaikan pula rekomendasi penelitian.
Latar belakang adalah background dari masalah. Disebut pula dengan topik dan tema yang membalut fokus studi. Fokus studi lebih sepesifik dibandingkan tema. Juga tema lebih spesifik daripada topik. Pada paragraph pertama artikel ilmiah terdapat highlight (sorotan) topik, tema, dan fokus studi.
Judul artikel biasanya meliputi tiga komponen utama, yakni Problem (P), Method (M), dan Result (R). Tiga komponen ini disingkat PMR. Apa problemnya, bagaimana metode mengatasi problem itu, dan apa hasilnya.
Menulis artikel ilmiah menjadi terlatih penerapan aplikasi references. Standar internasional mengharuskan penulisan artikel menerapkan aplikasi references. Kemampun kompetensi keterampilan penggunaan aplikasi references di lingkungan mahasiswa dilatih sejak semester awal.
Wahyudin Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung