MENULIS ARTIKEL ILMIAH MENJADI TEROBOSAN MAHASISWA STUDI AGAMA-AGAMA UIN BANDUNG
Wahyudin Darmalaksana
Last Updated
2020-12-04T13:46:28Z
BANDUNG- Organisasi mahasiswa
membuat terobosan menulis artikel ilmiah. Terobosan ini diawali dengan agenda “Latihan
Praktis Menulis Artikel.”
Latihan ini dipandu Dr. Wahyudin
Darmalaksana, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Acara ini berlangsung Pukul 15.40-17.40 WIB. di Villa Maranti,
Cilengkrang, Bandung, Jum’at, 04 Desember 2020.
Mengapa menulis artikel?
Menulis adalah indikator maju. Jadi meskipun tidak suka menulis, akademisi
semuanya harus menulis. Menulis artikel suka dibilang horror. Sejenis
mahluk yang menakutkan. Mitos itu mesti ditepis. Caranya semua harus berlatih.
Demikian diungkapkan Wahyudin.
Ungkap dia, mahasiswa
harus terbiasa mengakses himpunan data di repositori. Ambil data tersebut
dengan menggunakan aplikasi references. Aplikasi ini merupakan standar internasional
penulisan ilmiah.
Gunakan template
penulisan. Tiap jurnal pasti menyediakan template. Susun formula
penelitian, yaitu rumusan masalah, pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian.
Lakukan tinjauan pustaka. Ini berperan untuk melihat apa yang telah diteliti
dan apa yang belum diteliti orang lain. Demikian ungkap Yudi sapaan akrab
Wahyudin.
Kata Yudi, baru buat
kerangka berpikir yaitu alur logis berjalannya keseluruhan penelitian. Tinjauan
pustaka akan menyumbangkan teori-teori dan konsep-konsep untuk menyusun
kerangka berpikir ini. Selanjutnya tentukan jenis penelitian, metode, analisis,
dan pendekatan.
Sampai di situ, tiba
gilirannya menulis bagian pembahasan, yakni jawaban atas pertanyaan penelitian.
Jawaban ini dialogkan dengan pertanyaan, teori dari kerangka berpikir, dan
analisis serta pendekatan.
Terakhir menulis simpulan
yakni hasil akhir dari pembahasan. Di hasil akhir ini pastikan apakah
penelitian telah sampai tiba pada tujuan penelitian. Sebutkan pula kegunaan
penelitian bagi penerima manfaat hasil penelitian. Juga sebutkan keterbatasan
penelitian serta rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
Sekarang tersisa menulis
bagian abstrak meliputi tujuan penelitian, metode penelitian, pembahasan
penelitian, kesimpulan, dan rekomendasi. Tulis bagian judul paling terakhir.
Judul itu mengandung problem, metode, dan hasil.
Nah sekarang sudah
terbentuk naskah artikel. Selanjutnya, cek plagiasi dan lakukan paraphrase
untuk meminimalisir similarity. Lalu lakukan editing pastikan tidak ada typo.
Karena itu minta dua orang sejawat untuk proofreading. Artikel ilmiah
hasilnya harus rapih.
Tahap berikutnya lakukan translate.
Saat ini sudah banyak mesin translate. Jika Bahasa Indonesia sudah
benar, maka hasil translate juga tidak rusak. Grammar juga
dipastikan akurat. Paling akhir adalah pengiriman naskah ke jurnal. Lakukan login
dan pengiriman naskah. Pastikan naskah submitted.
Tunggu jawaban editor
jurnal di email. Biasanya nanti ada kabar apakah artikel diterima atau ditolak
untuk terbit. Jika diterima biasanya ada perintah revisi. Lakukan revisi dan
kemudian kirim ulang naskah hasil revisi melalui login.
Jika naskah ditolak pasti
editor jurnal memberi tahu alasan mengapa ditolak. Biasanya naskah gak rapih, similarity
terlampau besar, dan konten tidak sesuai dengan scope jurnal. Jika
naskah diterima dan kemudian terbit, maka disitulah selebrasi.
Demikian paparan Wahyudin
pada acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Studi Agama-Agama
(SAA) FU ini. Acara ini digelar bersamaan dengan Upgrading dan
Pelantikan Pengurus HMJ SAA Periode 2020-2021.
Hadir pada kegiatan ini Dr.
Muhlas M.Hum., Wakil Dekan III, Dr. Dadang Darmawan, M.Ag., Ketua Jurusan SAA, Dr.
Ilim Abdul Halim, M.Ag., Sekretaris Jurusan SAA, dan Bambang Wijanarko, Senat
Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ushuluddin.
Hadir pula Shihabudin
Syafiq, Ketua Demisioner dengan Sekretaris Irham Yuflih. Pada acara ini Asep
Suryana dilantik menjadi Ketua dan Jelly Durahman sebagai Sekretaris HMJ SAA
Periode 2020-2021.
“Terobosan menulis
ini bertujuan untuk penguatan literasi di lingkungan mahasiswa. Sasarannya adalah
publikasi artikel di jurnal ilmiah,” ujar Galbani Fadhillah, Ketua Panitia Pelaksana,
didampingi Inas Syafira Shafillah, Sekretaris.
Terobosan ini melibatkan 35
pengurus HMJ SAA. Semua antusias mengikuti latihan dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan. Pengurus berkomitmen melanjutkan latihan melalui agenda kursus di
HMJ SAA [Buleud].