-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Ada Kendala Utama Mahasiswa Latihan Menulis Artikel Ilmiah, Dekan: Harus Ada Tinjauan Konektivitas, Relevansi, dan Kolaborasi Antar-Mata Kuliah

Saturday, January 9, 2021 | 9:10:00 AM WIB Last Updated 2021-01-09T02:48:06Z
 

 


 
 
Ada kendala utama mahasiswa dalam latihan menulis artikel ilmiah. Kendala itu berupa belum terkonektivitasnya latihan menulis dengan mata kuliah.
 
Pernyataan itu dikemukakan Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan sekaligus pegiat Kelas Menulis di universitas yang sama. “Harus ada kebijakan fakultas bahwa menulis artikel ilmiah merupakan tuntutan mata kuliah,” tutur Wahyudin.
 
“Harus paralel antara latihan menulis artikel ilmiah dengan mata kuliah. Ada kasus mahasiswa tertuda latihan menulis artikel ilmiah karena sibuk mengerjakan tugas-tugas mata kuliah. Ini berarti belum paralel antara latihan menulis artikel ilmiah dengan mata kuliah,” ungkapnya.
 
“Bukankan tugas mata kuliah berupa makalah. Dan bukankah makalah adalah artikel ilmiah. Semestinya ada konektivitas antara latihan menulis artikel ilmiah dengan tugas makalah mata kuliah. Bagaimana menulis makalah tanpa latihan menulis artikel ilmiah. Agak ironis bila latihan menulis artikel ilmiah tertuda karena pengerjaan tugas-tugas mata kuliah," lanjut Dekan.
 
“Harus ada kebijakan bahwa latihan menulis artikel ilmiah merupakan subjek yang terkonektivitas dengan mata kuliah. Bahkan, satu artikel ilmiah mahasiswa hendaknya mencakup dua atau tiga mata kuliah yang terkait. Dengan demikian, beban mahasiswa tidak terlalu berat,” tegas Wahyudin.
 
“Bukankah antar-mata kuliah yang satu lain dengan mata kuliah yang lain saling berkonektivitas. Apakah tidak bisa dibuat satu artikel ilmiah untuk pemenuhan beban dua hingga tiga mata kuliah. Antara mata kuliah yang satu dengan mata kuliah yang lain tidaklah berdiri sendiri-sendiri,” paparnya.
 
“Mahasiswa bisa menulis artikel ilmiah bersama dosen pengampu mata kuliah. Bisa juga satu artikel ilmiah ditulis bersama dua atau tiga dosen pengampu mata kuliah yang berbeda tetapi saling terkait,” tegasnya.
 
“Saat ini era konektivitas, era relevansi, dan era kolaborasi. Kolaborasi berperan menekan pengulangan (duplication) dan satu sisi dan mempercepat tuntutan publikasi artikel di jurnal ilmiah di sisi lain. Fakultas harus memiliki kebijakan bagaimana beban bersama diusung bersama pula,” lanjutnya, Sabtu, 09 Januari 2021 [Buleud].
 


×
Berita Terbaru Update