
Penulisan
artikel ilmiah merupakan tantangan akademisi di Indonesia. Tantangan ini lebih dirasakan di lingkungan akademisi bidang agama (Islam).
Publikasi artikel di jurnal ilmiah bukan masalah di lingkungan
akademisi sains. Artikel sains lebih mendominasi dalam publikasi ilmiah.
Bidang sains lebih memiliki tradisi penelitian yang kuat. Di saat
yang sama jurnal ilmiah mengharuskan penulisan artikel berasal dari hasil
penelitian ilmiah. Namun, penelitian bidang keagamaan pun mulai terpecahkan. Secara garis besar artikel
ilmiah ada dua jenis, yakni artikel konseptual dan artikel eksperimen. Artikel konseptual
dihasilkan dari pemikiran, sedangkan artikel eskperimen dihasilkan dari
observasi. Dipahami pemikiran pun merupakan penelitian.
Saat ini mahasiswa peminat
bidang keagamaan Islam mulai berlatih menulis artikel ilmiah. Suatu artikel konseptual yang dilandasi jenis penelitian kualitatif melalui studi pustaka. Ada pula yang menerapkan studi lapangan meskipun berbasis penelitian
kualitatif. Memang penguasaan
penelitian di lingkungan mahasiswa bidang keagamaan Islam masih butuh penguatan. Namun, adaptasi mahasiswa sangat cepat dalam penggunaan aplikasi
pengutipan. Penerapan aplikasi ini wajib dalam penulisan artikel bagi
kepentingan publikasi di jurnal ilmiah. Dengan demikian, mahasiswa mampu
melampaui satu hal.
Selebihnya, struktur
penulisan artikel ilmiah. Disebut ilmiah pasti artikel mensyaratkan struktur. Setiap
struktur pasti baku untuk tidak disebut kaku. Ternyata mahasiswa relatif mampu
mengikuti struktur baku ini. Alhasil mahasiswa mengerti penulisan hingga mereka menerbitkan
artikel di jurnal ilmiah. Penulisan artikel ilmiah di lingkungan
mahasiswa bukan lagi perkara yang pelik. Ada tiga modal dasar
kemampuan mahasiswa dalam penulisan artikel ilmiah. Pertama, mahasiswa relatif siap
dengan tantangan. Kedua, penguasaan aplikasi pengutipan bukan masalah.
Ketiga, mahasiswa ternyata sangat setia terhadap struktur penulisan.
Jelas merupakan aset berharga
ketika mahasiswa mulai mengerti penulisan artikel ilmiah. Ini peluang besar bagi kemitraan dosen dan mahasiswa. Dosen berperan memberikan penguatan substansi artikel.
Bandung, 19 Januari 2021
Wahyudin Darmalaksana,
Pegiat Kelas Menulis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung