Mahasiswa Bertanya, Dosen Menjawab: Cara Menentukan Rencana Penelitian untuk Skripsi
Wahyudin Darmalaksana
Last Updated
2021-02-22T06:39:47Z
Mahasiswa calon sarjana
bidang ilmu hadis bertanya: “Pak, saya berencana melakukan penelitian tentang pendidikan
akhlak remaja perspektif hadis. Bagaimana Pak?”
Dosen menjawab: Bagaimana
tema seperti ini supaya tidak dianggap sarjana pendidikan?
Kasus di atas dapat
disebut penelitian multi-disipliner dalam arti berusaha menghubungkan dua
disiplin ilmu, yaitu ilmu pendidikan dan ilmu hadis. Penelitian
multi-disipliner berarti harus melibatkan para ahli, yang dalam hal ini yakni
ahli pendidikan dan ahli hadis. Praktis, pelaksanaan penelitiannya pun harus
oleh dua orang secara berkolaborasi, yakni ahli pendidikan dan ahli hadis.
Padahal, penyelesaian tugas akhir harus dilaksanakan secara mandiri oleh calon
sarjana bidang ilmu tertentu.
Melihat kasus di atas,
calon sarjana ini pasti melihat problem pendidikan remaja dari fenomena
masyarakat sekarang ini. Kami ingin menyampaikan bahwa dalam kasus ini calon sarjana
ilmu hadis tidak perlu berangkat dari problem yang fenomenal di masyarakat.
Sebab, penulisan tugas akhir tidak diarahkan untuk menyelesaikan problem
tersebut.
Solusinya, penelitian tugas
akhir calon sarjana bidang ilmu hadis cukup membahas ilmu hadis atau hadis.
Misalnya, Hadis tentang Remaja. Ini berarti fokus terhadap studi hadis. Lalu
tentukan metode apakah takhrij atau syarah. Apabila takhrij berarti melakukan pengujian
kesahihan hadis. Apabila syarah berarti menjelaskan teks hadis. Apabila
peneliti hendak melakukan syarah, maka ia dapat menambahkan perspektif. Misalnya,
Hadis tentang Remaja Perspektif Pendidikan Akhlak Karimah. Dengan demikian, fokus
studinya tetap hadis dan pendidikan akhlak karimah menjadi perspektif.
Coba hal di atas kita
susun ke dalam formula penelitian, yaitu rumusan masalah, pertanyaan penelitian,
dan tujuan penelitian. Rumusan masalah penelitian ini adalah terdapat hadis
tentang remaja perspektif pendidikan akhlak karimah. Pertanyaan penelitian ini ialah bagaimana hadis tentang remaja perspektif pendidikan akhlak karimah. Adapun tujuan
penelitian ini yaitu membahas hadis tentang remaja perspektif pendidikan akhlak
karimah.
Sampai di situ kemudian
menentukan metode penelitian. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif melalui
studi pustaka dengan menerapkan metode syarah dan analisis (pendekatan, perspektif) pendidikan ahlak
karimah.
Pada hasil dan pembahasan
penelitian di atas, peneliti nanti boleh memaparkan implikasi penerapan
penedidikan ahlaq karimah bagi remaja berdasarkan hadis. Namun, implikasi ini
cukup direkomendasikan kepada para ahli pendidikan Islam. Sebab, penerapan
hasil penelitian atau temuan penelitian tersebut menjadi tugasnya ahli pendidikan
Islam, bukan tugas peminat bidang ilmu hadis.
Nah, sekarang jelas berbeda
antara usulan awal calon sarjana tadi dengan yang kami tawarkan. Usulan awal
pasti berangkat dari fenomena, sedangkan tawaran ini fokus studi atau kajian
hadis dengan menambahkan suatu perspektif.
Semoga bermanfaat…
Wahyudin Darmalaksana,
Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung