-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Repositori sebagai Penghimpun Tugas Makalah Mahasiswa

Friday, February 5, 2021 | 8:19:00 AM WIB Last Updated 2021-02-05T01:19:18Z
 
Repositori sebagai Penghimpun Tugas Makalah Mahasiswa
 

 
Wahyudin Darmalaksana
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
yudi_darma@uinsgd.ac.id
 
Abstrak
Tujuan penelitian ini ialah membahas peran repositori sebagai fasilitas unggah dokumen tugas makalah mahasiswa. Metode penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Hasil dan pembahasan penelitian ini menunjukan peran signifikan repositori pendidikan tinggi sebagai fasilitas unggah tugas makalah mahasiswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa repositori berperan sebagai pra-print penghimpun tugas makalah mahasiswa.
 
Kata kunci: Mahasiswa, Makalah, Repositori
 
 
Pendahuluan
Repositori berfungsi sebagai fasilitas elektronik penyimpanan dokumen. Berbagai keuntungan dapat diperoleh akademisi melalui unggah dokumen pada repositori (Gunandar, 2018). Namun, tugas makalah mahasiswa masih langka dihimpun pada repositori. Oleh karena itu, tulisan ini memandang perlu membahas peran repositori.

Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan berkenaan dengan repositori. Antara lain Tjandra, E., & Widiasri, M. (2016), “Sistem Repositori Tugas Akhir Mahasiswa dengan Fungsi Peringkat Okapi BM25,” Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence. Penelitian ini membahas urgensi repositori bagi tugas akhir mahasiswa (Tjandra & Widiasri, 2016). Sutarmi, K. (2010), “Peranan Repositori Institusi dan Perpustakaan dalam Meningkatkan Visibiliti Penyelidikan,” Kekal Abadi. Penelitian ini menjelaskan peran repositori secara lebih luas dalam penelitian (Sutarmi, 2010). Ulum, A. (2015), “Evaluasi Website Repositori Institusi Universitas Surabaya,” Pustakaloka. Penelitian ini menuturkan tahapan menggunggah data pada repositori sebagai fasilitas akademisi di Pendidikan tinggi (Ulum, 2015).

Penelitian terdahulu bermanfaat bagi penyusunan kerangka berpikir penelitian ini. Menurut Tjandra, E., & Widiasri, M. (2016), repositori adalah sarana digital atau elektronikal bagi penyimpanan data yang dapat diakses oleh khalayak luas (Tjandra & Widiasri, 2016). Sutarmi, K. (2010), repositori berperan sebagai penyimpanan dan penyebarluasan dokumen akademisi serta akses publik bagi kepentingan sumber rujukan penelitian (Sutarmi, 2010). Menurut Ulum, A. (2015), terdapat mekanisme unggah data pada repositori sebagai fasilitas akademisi pada oendidikan tinggi (Ulum, 2015).

Berdasarkan paparan di atas, rumusan masalah penelitian ini terdapat peran repositori sebagai fasilitas unggah dokumen tugas makalah mahasiswa. Pertanyaan penelitian ini adalah peran repositori sebagai fasilitas unggah dokumen tugas makalah mahasiswa. Tujuan penelitian ini ialah membahas peran repositori sebagai fasilitas unggah dokumen tugas makalah mahasiswa.   
 
Metode Penelitian
Penelitian ini menerapkan jenis kualitatif (Anggito & Setiawan, 2018) melalui metode penelusuran dengan pendekatan analisis isi (Hsieh & Shannon, 2005).
 
Hasil dan Pembahasan
Seluruh kampus dipastikan memiliki repositori. Sebagian masih pada tahap sederhana dan sebagian yang lain telah melalui tahap pengembangan (Tjandra & Widiasri, 2016; Ulum, 2015). Berdasarkan penelusuran ditemukan repositori di bawah ini.
 
Gambar 1. Repositori Kampus
 
 
Gambar 1 merupakan resositori UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Repositori ini dikelola oleh perpustakaan. Perpustakaan ini terakreditasi A (Fajri, Nurul; Yulandri, 2018). Akademisi UIN Sunan Gunung Djati Bandung difasilitasi membuat akun repositori. Sehingga mereka dapat melakukan login untuk menggunggah dokumen.

Mula-mula akademisi melakukan create acount hingga dilakukan approve oleh petugas perpustakaan sebagai persetujuan. Akademisi akan memiliki username dan pasword. Apabila permohonan akun telah disetujui, maka akademisi dapat menggunggah berbagai dokumen termasuk makalah. Repositori bukan sebatas fasilitas penyimpanan dokumen (Tjandra & Widiasri, 2016), melaikan memiliki berbagai kegunaan yang memilki manfaat besar (Ulum, 2015). Di antara yang paling utama adalah repositori dapat digunakan sebagai fasilitas survei bagi akademisi dalam pelaksanaan penelitian.  

Repositori berperan besar bagi penyimpanan dokumen penting (Sutarmi, 2010; Tjandra & Widiasri, 2016; Ulum, 2015), termasuk tugas makalah mahasiswa. Pada gilirannya makalah para akademisi di repositori dapat diakses oleh publik (Sutarmi, 2010). Akses dibuka secara real time dan dapan dilakukan kapan saja serta oleh publik dari berbagai negara. Juga repositori berperan sebagai sarana diseminasi pemikiran dan ide yang tertuang dalam makalah ilmiah tadi. Publik biasanya memanfaatkan repositori bagi akses dan pencarian sumber-sumber rujukan penelitian (Sutarmi, 2010).
 
Gambar 2 Dokumen Repositori

 
Gambar 2 menampilkan berbagai jenis dokumen pada repositori. Pencarian dokumen pada repositori dapat dilakukan melalui penelusuran kata kunci, nama penulis, tahun, dan sebagainya. Khalayak luas dapat mengunduh (download) berbagai jenis dokumen yang dibutuhkan pada repositori. Sarana repositori pada sebuah pendidikan tinggi menjadi pusat kunjungan para pelaksana penelitian secara lintas georafis dari seluruh penjuru dunia.

Ada berbagai keuntungan repositori bagi akademisi, yaitu yang paling informatif adalah tampilan statistik (Gunandar, 2018). Akademisi dapat meninjau dokumen yang paling banyak diunduh dan berapa kali diunduh serta dari negara bagian mana yang mengunduh. Statistik berperan sangat besar dalam memacu produktivitas akademisi. Keuntungan lainnya ialah dokumen pada repositori akan terdeteksi oleh mesin pengindeks. Seluruh dokumen pada repositori akan terhimpun pada mesin pengindeks. Apabila dokumen terhimpun di mesin pengindeks (Darmalaksana et al., 2018), maka khalayak luas yang melakukan sitasi pada dokumen secara otomatis akan terhitung oleh mesin pengindeks (Untari, 2016). Sitasi berperan besar dalam peningkatan reputasi akademisi (Aini et al., 2019) dan penetapan rangking pendidikan tinggi (Darmalaksana et al., 2018). 
 
Gambar 3. Index Repositori pada Google Scholar
 
 
Gambar 3 menunjukan index repositori pada mesin Google Scholar. Apabila akademisi unggah (upload) dokumen pada repositori, maka paling lambat selama lima hari kerja dokumen tersebut secara otomatis akan terindex oleh Google Scholar. Gambar 3 sekaligus menampilkan data sitasi hasil dari pengutipan. Akademisi dapat meninjau berapa kali dokumen disitasi oleh khalayak peneliti (Darmalaksana et al., 2018).

Repositori disedikan bagi unggah dokumen, baik dokumen pra-print maupun dokomen berupa artikel yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah. Tugas makalah mahasiswa hendaknya diunggah pada repositori, meskipun belum diterbitkan di jurnal ilmiah. Idealnya memang tugas makalah mahasiswa berhasil hingga terbit di jurnal ilmiah. Sebab, jurnal ilmiah merupakan penerbitan (publication) resmi makalah ilmiah akademisi (Asmiati, 2020). Apabila makalah akademisi terbit di jurnal ilmiah, maka menjadi reputasi serta aktualisi diri (Subekti, 2018). Namun, alangkah baiknya bila pada masa tunggu sebelum dikirim dan terbit di jurnal ilmiah (Darmalaksana, 2020), tugas-tugas makalah mahasiswa diunggah di reositori tentu dengan terlebih dahulu melakukan mekanisme seperti cek plagiasi (Falah, 2019). Dokumen pada repositori mengingat akan dipublikasikan secara luas maka mesti aman dari plagiasi. Adapun mekanisme lainnya akan bergantung peraturan yang diterapkan oleh pengelola repositori di pendidikan tinggi (Ulum, 2015).

Tegaslah unggah tugas-tugas makalah mahasisiswa dan dokumen lainnya pada repositori memiliki manfaat yang sangat melimpah (Sutarmi, 2010; Tjandra & Widiasri, 2016; Ulum, 2015). Unggah tugas-tugas makalah mahasiswa bermakna sebagai bentuk apresiasi atas kerja akademik di satu sisi, dan keuntungan besar bagi pendidikan di sisi lain. Repositori menjadi peluang bagi para dosen pengampu mata kuliah sebagai fasilitas unggah tugas-tugas makalah mahasiswa.
 
Simpulan
Repositori berperan sebagai fasilitas penyimpanan dokumen makalah tugas mahasiswa. Makalah mahasiswa diarahkan untuk berhasil terbit di jurnal ilmiah dengan terlebih dahulu memanfaatkan repositori sebagai dokumen pra-print pada masa tunggu sebelum makalah dikirim dan terbit di jurnal ilmiah. Sehingga pemikiran, ide, dan gagasan yang tertuang dalam makalah terdiseminasi, terhimpun pada mesin pengindeks bereputasi, diakses khalayak luas, dan disitasi oleh kalangan peneliti dari berbagai wilayah. Diharapkan penelitian ini memiliki manfaat bagi mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah. Diakui penelitian ini memiliki keterbatasan dalam memaparkan temuan dan pembahasan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai peran repositori secara lebih luas. Penelitian ini merekomendasikan pemanfaatan repositori bagi himpunan tugas makalah mahasiswa melalui pengelolaan perguruan tinggi.     
 
 
Referensi
Aini, Q., Handayani, I., & Dewi, S. R. (2019). Manajemen Sitasi Dan Publikasi Ilmiah Menggunakan SINTA Score Dalam Meningkatkan Reputasi Peneliti. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 14(2), 94–102.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).
Asmiati, A. (2020). Strategi Publikasi Jurnal Adabiyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Darmalaksana, W. (2020). Login and Submission of Article: A Guide to Academic Writing Practice Classes. Jurnal Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1.
Darmalaksana, W., Aziz, W. D. I., Rahmatullah, S., Irwansyah, F. S., Sugilar, H., Maylawati, D. S., & Suhendi, H. Y. (2018). Analisis Ranking Produktivitas Publikasi Ilmiah Berbasis h-Index Google Scholar.
Fajri, Nurul; Yulandri, E. (2018). Perpustakaan UIN SGD Bandung Dapat Akreditasi A. Suaka.
Falah, S. (2019). Pelatihan Mendeley dan Anti-Plagiat untuk Meningkatkan Kualitas Karya Ilmiah Mahasiswa. The Community Engagement Journal, 2(2), 1–5.
Gunandar, M. A. (2018). Analisis Statistik Trafik Website Repositori UIN Alauddin Makassar Menggunakan “Google Analytics.” Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Hsieh, H.-F., & Shannon, S. E. (2005). Three approaches to qualitative content analysis. Qualitative Health Research, 15(9), 1277–1288.
Subekti, N. B. (2018). Rangking Publikasi Ilmiah Internasional Indonesia.
Sutarmi, K. (2010). Peranan repositori institusi dan Perpustakaan dalam meningkatkan visibiliti penyelidikan= The role of institutional repository and Library in enhancing research visibility. Kekal Abadi, 28(2), 1–6.
Tjandra, E., & Widiasri, M. (2016). Sistem Repositori Tugas Akhir Mahasiswa dengan Fungsi Peringkat Okapi BM25. Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, 2(2), 88–94.
Ulum, A. (2015). Evaluasi website repositori institusi universitas Surabaya. Pustakaloka, 7(1), 15–28.
Untari, D. (2016). Peran Pustakawan dalam Meningkatkan Sitasi Publikasi di Pusat Penelitian Ekonomi LIPI. Makalah. Seminar Dan Knowledge Sharing Kepustakawan: Kontribusi Pustakawan Berbasis Kajian Dan Standar Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek-Jakarta, 30, 33–44.
 


×
Berita Terbaru Update