Tinjauan
pustaka tentang hadis berkenaan dengan sains dan teknologi bermanfaat untuk
menyusun kerangka berpikir. Hadis dipahami sebagai suatu pardigma (Wendry et al., 2018). Dari tinjauan filsafat ilmu (Adib, 2011), paradigma hadis (Darmalaksana, 2018) mencakup ontologi (Junaidi et al., 2017), epistemologi (Atabik, 2017), dan aksiologi (Solihin, 2016). Secara ontologis, hadis adalah sumber Islam (Fageh, 2019). Secara epistemologi (Amaliya, 2015), hadis adalah kumpulan metodologi ilmu hadis (Nadhiran, 2017). Secara aksiologi (Basid, 2016), hadis adalah nilai utama
penerapan Islam (Hasbillah, 2019). Diketahui bahwa ilmu hadis mengalami perkembangan dalam
sejarah (Zuhri, 2015), seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan di dunia Barat (Hardiyati, 2020). Di masa klasik (I. Fauzi, 2020), penelitian hadis menerapkan pendekatan dari ilmu-ilmu Islam (Kurniati, 2020). Di masa modern (Saifullah, 2014), penelitian hadis mulai menerapkan pendekatan multidisipliner
(Rohmatika, 2019). Hal ini menjadi peluang bagi sains dan teknologi dalam
penelitian hadis (Aditoni, 2019). Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk
pengujian validitas (Baraka & Dalloul, 2014). Hadis dapat menjadi
inspirasi bagi pengembangan sains dan teknologi (Mustami
& Masri, 2017). Penelitian hadis melalui
pendekatan sains dan teknologi dibutuhkan untuk mewujudkan integrasi ilmu
pengetahuan (Wahid, 2017).