Semasa kuliah pasti mahasiswa
pernah mendapat sajian materi metode penelitian. Materi ini disajikan dengan tujuan
untuk mengembangkan kapasitas mahasiswa dalam penulisan karya akademik.
Mahasiswa akan dilatih membuat
proposal penelitian. Terdapat bagian-bagian utama dalam proposal penelitian,
yaitu: 1) Latar belakang dan masalah; 2) Formula penelitian yang mencakup rumusan
masalah, pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian; 3) Tinjauan pustaka; 4) Kerangka
berpikir; dan 5) Metode penelitian.
Agar hasil latihan bisa
ditiru oleh adik-adik angkatan, maka kami terbitkan buku contoh-contoh proposal
penelitian, yaitu kompilasi 1 (klik di sini), kompilasi 2 (klik di sini), dan kompilasi 3 (klik di sini). Kami pun menerbitkan buku panduan cara membuat
proposal penelitian (klik di sini).
Lanjutan dari proposal
penelitian yakni penulisan bagian pembahasan. Jika tidak ada proposal
penelitian, maka tidak akan ada penulisan bagian pembahasan. Dengan perkataan
lain, penulisan bagian pembahasan hanya akan terjadi setelah penulisan proposal
penelitian.
Mahsiswa akan dilatih
menulis bagian pembahasan berdasarkan proposal penelitian. Adapun proposal
penelitian sendiri tidak lain adalah bagian pendahuluan bagi setiap penulisan
karya akademik. Setelah penulisan bagian pendahuluan, mahasiswa akan latihan menulis
bagian pembahasan.
Agar hasil latihan
penulisan bagian pembahasan bisa ditiru oleh adik-adik angkatan, maka dipandang
perlu disajikan karya-karya terbitan. Antara lain terbitan 1 (klik di sini), terbitan
2 (klik di sini), terbitan 3 (klik di sini), dan terbitan 4 (klik di sini).
Berkaitan dengan ini, kami juga menerbitkan buku panduan penulisan karya akademik, yakni seri 1 (klik di sini) dan seri 2 (klik di sini).
Semua itu untuk ditiru
oleh adik-adik angkatan. Oleh karena itu, silakan meniru terutama struktur
penulisan.
Selain itu, mahasisiwa
juga dilatih hal teknis. Seperti penggunaan aplikasi pengutipan, kerapian dalam
penulisan (klik di sini), dan bahkan ketentuan setoran hasil latihan (klik di sini).
Tidak ada jalan terbaik
kecuali meniru hasil capaian. Hasil ini menjadi best practice (pengalaman
terbaik) untuk ditiru. Jika bersedia meniru, maka pasti berkembang kapasitas
penulisan karya akademik. Bahkan, pasti menorehkan hasil yang lebih baik lagi.
Bandung, 22 Maret 2021
Wahyudin Darmalaksana, Pengampu Mata Kuliah Metode Penelitian Hadis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Wahyudin Darmalaksana, Pengampu Mata Kuliah Metode Penelitian Hadis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung