Mahasiswa
terlihat senang ketika artikelnya terbit di jurnal. Apa yang membuat mereka
senang? Bisa jadi karena “lelah” selama penulisan terbayar.
Sungguh
mengejutkan, mahasiswa bisa menerbitkan artikel di jurnal. Semula hal ini ragu.
Tetapi ternyata mereka bisa.
Mengapa
bisa? Hal ini dilakukan dengan dua cara, yakni: 1) Menyiapkan panduan; dan 2) Pemeriksaan.
Mahasiswa diminta latihan menulis sesuai panduan. Dan tidak boleh keluar dari
panduan.
Hasil
latihan diperiksa apakah sesuai panduan ataukah tidak sesuai panduan. Hasil
pemeriksaan dikembalikan via email sebagai umpan balik. Proses bolak-balik reviu
dan revisi terus berlangsung sampai artikel sesuai panduan.
Bagi
mahasiswa, hal ini melelahkan. Tetapi lelah mereka terbayar ketika artikel
terbit di jurnal ilmiah.
Bandung,
20 April 2021
Wahyudin
Darmalaksana, Pegiat Kelas Menulis Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung