Dua hal yang mesti diperkuat mahasiswa, yakni logika dan skill.
Adapun teori bisa ditemukan di mana pun. Tiap dosen pasti punya konten teori di jurnal, buku, dan di database digital. Kejar teori itu untuk mengasah logika.
Lalu skill. Minimal kemampuan menulis artikel. Ini termasuk skill berpikir kritis. Minimal latihan menulis tersusun agar penulisan laporan tugas akhir skripsi tidak kaget.
Adapun kelas gunakan untuk berbagi ide dan pengalaman dengan teman sebaya.
Nanti bukan teori lagi yang dibawa ke masyarakat. Melainkan pemecahan masalah. Di sini harus ditambah kemampuan skill teknologi.
Itu cara belajar di era disrupsi. Yakni, era inovasi dan perubahan besar-besaran.
Bandung, 22 Mei 2021
Wahyudin Darmalaksana, Akademisi Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung