Hak Paten, Mahasiswa Diminta Mandiri
Wahyudin Darmalaksana
Last Updated
2021-05-26T05:49:11Z
Mahasiswa mesti memiliki
mental serta sikap mandiri di tengah-tengah suasana yang makin kompetitif. Pernyataan ini
diungkapkan Dekan Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Sebelumnya, FU UIN Sunan
Gunung Djati Bandung berkomitmen mendorong pengajuan Hak Paten karya-karya
inovasi dan kreatifitas mahasiswa. Hal ini sejalan dengan berhasilnya seorang
mahasiswa merancang Chatbot yang dinamai Quran Live Chat.
Diketahui DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual) telah
membuka layanan untuk masyarakat luas bagi pengajuan Merek, Paten, dan Desain
Industri. “Coba diakses dan pasti bisa!” tutur Wahyudin Darmalaksana, Dekan FU
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Senin, 24/05/2021.
Fakhri Putra, Mahasiswa
Semester 8 Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) FU UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, tengah persiapan Munaqasyah produk teknologi. Mahasiswa Angkatan 2017
ini membuat produk integrasi Al-Qur’an dan Terjemah Kementerian Agama pada
aplikasi instan Whatsapp dan Telegram.
Saat ini, mahasiswa
penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI. ini (sekarang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), telah memiliki akun Paten
DJKI Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia. “Ia tengah meyiapkan drafting paten. Pasti kami dampingi
demi kelancaran,” ungkap Wahyudin.
Dekan merasa bangga karena
mahasiswa bisa mandiri. Hal yang amat penting di era transformasi yang kompetitif. Dari sikap mandiri maka orang menjadi otonom. “Mandiri, otonom, dan kreatif serta motivasi merupakan prasyarat generasi abad 21 ini,” pungkas Dekan.
“Tentu, lembaga tidak
hanya mendorong, tetapi juga pasti membantu dan partisipasi,” lanjutnya di kantor FU UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. AH. Nasution 105 Bandung [Widodo].