-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Cara Mencari Pintu dan Mengisi Lacuna

Friday, March 4, 2022 | 2:47:00 PM WIB Last Updated 2022-07-06T13:51:15Z
 



Suatu ketika mahasiswa mengajukan judul penelitian. Lalu, pembimbing menanggapi.
 
“Topik ini usang,” kata pembimbing.
“Sudah banyak penelitian yang membahas topik ini,” lanjutnya.
 

Syarat Penelitian
Ada banyak syarat penelitian. Di antaranya yang sering disebutkan di dalam pedoman adalah topik harus menarik serta mengapa topik tersebut penting yang menjadi alasan mendasar perlunya penelitian.
 
Istilah Lacuna
Ada istilah “lacuna” di pedoman penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lacuna adalah ruang kosong. Ungkapan pembimbing “topik ini usang” dan “sudah banyak penelitian yang membahas topik ini” berarti udah sesak, tidak terdapat lacuna di situ.


 
Mencari Pintu Lacuna  
Lacuna pasti ada pintunya. Berarti pintunya harus dicari. Lalu, dibuka untuk bisa masuk ke situ.

 

 
Cara mencari pintu lacuna yang paling mudah adalah buatlah daftar pertanyaan. Apabila ada yang belum dijawab secara memuaskan (oleh para peneliti terdahulu) di dalam daftar pertanyaan tersebut, di situlah mungkin ditemukan pintu lacuna.
 
Untuk memastikan bahwa sebuah pertanyaan belum dijawab secara memuaskan, maka perlu dilakukan pelacakan terhadap penelitian-penelitian terdahulu dengan mengakses repositori yang menyimpan data hasil-hasil penelitian seperti Google Scholar.
 
Jawaban-jawaban tersebut hendaknya dipetakan seperti matrik sederhana di bawah ini:


Matrik ini berisi penelitian-penelitian terdahulu. Terlihatlah peta penelitian. Semuanya menjadi terlihat jelas, yakni topik, teori, metode, analisis, hasil, pembahasan, dan simpulan. Juga implikasi, keterbatasan, dan rekomendasi.
 
Mengkritisi Penelitian Terdahulu
Peta penelitian berupa sebaran penelitian-penelitian terdahulu berperan penting untuk melihat posisi penelitian sekarang. Di sini peneliti memiliki peluang untuk mengkritisi jawaban-jawaban terdahulu. Bisa jadi jawaban terdahulu masih dangkal. Boleh jadi jawaban terdahulu kurang tepat. Penelitian sekarang memiliki beberapa opsi di antaranya menolak, mensintesis, atau melanjutkan penelitian terdahulu.
 
Menegaskan Posisi
Posisi penelitian sekarang menjadi tegas bila terdapat perbedaan signifikan dengan penelitian-penelitian terdahulu. Bukan duplikasi atau pengulangan. Peran penelitian sekarang di dalam peta penelitian-penelitian terdahulu merupakan kotributor dalam mengisi lacuna.
 
Mengisi Lacuna
Tugas penelitian sekarang adalah mengisi lacuna. Dalam arti memberikan sumbangan atau kontribusi untuk isi lacuna. Isi lacuna berupa gagasan-gagasan. Penelitian sekarang akan menambah gagasan pada isi lacuna sebagai pengembangan pengetahuan.
 
Penawaran Gagasan
Sesuatu disebut gagasan bila gagasan tersebut memiliki keberlanjutan. Ia saling berdiskusi dengan gagasan-gagasan lain yang turut mengisi lacuna. Disebut keberlanjutan bila gagasan mewujud menjadi isu dan sekaligus pengembangan pengetahuan, tepatnya pengembangan masyarakat.
 
Sebuah Kebaruan
Penelitian bidang sosial bisa dikatakan tidak ada yang benar-benar baru. Karena satu teori dengan teori lainnya dalam bidang sosial selalu memiliki keterkaitan. Penelitian bidang sosial meskipun hanya menawarkan sebuah perspektif, ia tetap merupakan kebaruan (novelty).
 
Suatu subjek (maksudnya objek penelitian) akan menampilkan penangkapan yang beraneka karena ragam perspektif. Penelitian pada subjek yang sama dengan perspektif yang berbeda dipastikan dapat menghasilkan temuan baru.



Skripsi tidak dituntut sampai menawarkan gagasan dalam mengisi lacuna. Skripsi juga tidak dituntut melakukan sintesis gagasan. Skripsi cukup berupa deskripasi topik tertentu untuk mengisi lacuna dalam arti topik yang belum dideskripsikan di dalam penelitian-penelitian terdahulu.
 
 
Bandung, 04 Maret 2022
Wahyudin Darmalaksana, Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

×
Berita Terbaru Update