Ada “keseruan” mahasiswa dalam penulisan artikel jurnal ilmiah. Mahasiswa di sini maksudnya mahasiswa jenjang sarjana. Mulanya mahasiswa relatif belum mengenal jurnal ilmiah. Sebab, jurnal ilmiah pada mulanya lebih diperuntukan bagi dosen. Akan tetapi, mahasiswa mulai mengenal jurnal ilmiah sekarang ini. Dalam hal ini, jurnal ilmiah dipahami sebagai “wadah” untuk menerbitkan artikel-artikel hasil penelitian. Bukan saja mengenal jurnal ilmiah, melainkan saat ini mahasiswa mulai latihan penulisan artikel secara progresif untuk penerbitan di jurnal ilmiah. Dewasa ini, latihan penulisan artikel ilmiah dan mempublikasikannya di jurnal ilmiah menjadi keseruan mahasiswa.
Sebagai contoh, sampai 14 Oktober 2022 tercatat sebanyak 556 artikel mahasiswa berhasil terbit di jurnal ilmiah. Seluruhnya merupakan artikel mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sesuai dengan keberadaan program studi di fakultas ini, sebaran publikasi ilmiah mahasiswa meliputi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 154 artikel, Jurusan Studi Agama-Agama 93 artikel, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam 46 artikel, Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi 94 artikel, dan Jurusan Ilmu Hadis 169 artikel. Publikasi ilmiah mahasiswa sebanyak 556 artikel tersebar di berbagai kategori tingkatan jurnal. Yaitu jurnal Internasional 1 artikel, jurnal Sinta 2 sebanyak 2 artikel, jurnal Sinta 3 sebanyak 20 artikel, jurnal Sinta 4 sebanyak 15 artikel, jurnal Sinta 5 sebanyak 16 artikel, jurnal Nasional 207 artikel, Gunung Djati Conference Series 230 artikel, dan prosiding Nasional 65 artikel. Upaya publikasi ilmiah mahasiswa ini dimulai sejak Tahun 2020.
Jumlah publikasi ilmiah sebesar itu yang dicapai dalam rentang tahun 2020-2022 merupakan hasil dari keseruan mahasiswa. Antara lain keseruan tersebut disebabkan hal-hal penting di bawah ini.
Panduan Penelitian Mini (Mini Researach)
Mahasiswa semester pertama pada dasarnya belum mempunyai tuntutan untuk memahami pedoman penelitian. Pedoman penelitian pendidikan tinggi biasanya dicari oleh mahasiswa tingkat akhir untuk kebutuhan pengerjaan skripsi. Mahasiswa semester pertama belum dituntut untuk menguasai pedoman penelitian karena mereka belum mendapat sajian matakuliah metodologi penelitian. Akan tetapi, pengenalan panduan penelitian mini (mini research) menjadi keseruan tersendiri bagi mahasiswa.
Sejak semester pertama, mahasiswa dikenalkan dengan pelaksanaan penelitian terhadap bahan kajian matakuliah-matakuliah. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan panduan mini research sebagai acuan. Panduan mini research dirancang secara sedarhana berdasarkan pedoman penelitian pendidikan tinggi. Hasil mini research ditulis dalam bentuk artikel ilmiah, lalu dikirim ke jurnal ilmiah untuk tujuan penerbitan. Artikel ilmiah bagi penerbitan di dalam jurnal ilmiah memang haruslah merupakan hasil penelitian ilmiah.
Berdasarkan hal itu, mahasiswa belajar banyak hal. Di antaranya latihan kemandirian melaksanakan penelitian. Juga pengenalan awal terhadap pedoman penelitian. Sekaligus latihan penulisan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah serta memiliki pengalaman publikasi ilmiah di jurnal ilmiah. Tentu semua ini merupakan keseruan mahasiswa di masa kuliah.
Modul Penulisan Artikel Ilmiah
Bagi mahasiswa, panduan mini research saja tidak cukup tetapi selebihnya dibutuhkan modul penulisan artikel hasil penelitian. Oleh karena itu, modul penulisan artikel hasil penelitian disediakan bagi mahasiswa.
Modul penulisan mencakup tahapan penulisan artikel ilmiah. Modul penulisan termasuk berisi tuntunan praktis mengoprasikan perangkat pengutipan (references) bernama Mendeley. Penggunaan Mendeley dioperasikan untuk pengutipan rujukan-rujukan dan pengaturan daftar pustaka secara otomatis. Sehingga pengutipan rujukan menjadi rapi, valid, dan memenuhi standar jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah memasang standar penggunaan perangkat otomatis dalam pengutipan. Jelas latihan mengoperasikan Mendeley menjadi keseruan mahasiswa.
Jurnal ilmiah pada dasarnya menyediakan gaya selingkung (template) bagi ketentuan penulisan artikel. Hanya saja template jurnal bagi mahasiswa mungkin terlampau abstrak. Akibatnya bagian-bagian penting dalam artikel ilmiah terlewatkan. Oleh karena itu, modul penulisan yang meliputi tahapan tampak menempati peranan penting bagi mahasiswa dalam latihan penulisan artikel ilmiah.
Mahasiswa melaksanakan latihan penulisan artikel tahap demi tahap sesuai modul. Keuntungan modul adalah mahasiswa yang tidak bisa menulis menjadi bisa menulis dan yang suka menulis menjadi cinta menulis. Modul disampaikan oleh pelatih senior yang mempunyai kompetensi dalam penulisan artikel ilmiah. Pelatih memberikan umpan balik (feedback) terhadap hasil-hasil latihan. Kapasitas keterampilan peserta melalui umpan balik makin meningkat dalam latihan penulisan artikel ilmiah. Pada tahap ini memungkinkan mahasiswa menjalin kemitraan dengan dosen sebagai penulis pendamping yang memberikan penguatan dan pendalaman pada substansi isi artikel.
Walhasil, peserta bisa menyelesaikan penulisan artikel sampai tuntas. Biasanya peserta ini bisa melatih teman sebayanya pula berdasarkan pengalaman yang telah diperolehnya. Pada gilirannya banyak mahasiswa secara kompetitif mampu menulis artikel. Serta mereka pada kenyataannya memiliki kapasitas untuk memberikan pelatihan kepada yang lain untuk penulisan artikel ilmiah. Inilah kekuatan modul penulisan artikel hasil penelitian.
Pengiriman Artikel ke Jurnal Ilmiah
Mahasiswa tidak hanya mampu latihan menulis artikel ilmiah sampai tuntas. Mereka juga dituntut mampu punya pengalaman mengirimkan artikel ke jurnal ilmiah. Pengiriman artikel ini dilakukan melalui korespondensi secara elektronik.
Mula-mula mereka melakukan register, lalu login, dan mengirimkan artikel step by step. Mereka biasanya berdebar-debar karena editor jurnal tidak selalu memberikan persetujuan dengan status artikel diterima (accepted) bagi penerbitan. Tidak jarang artikel ditolak (rejected) sehingga dikembalikan ke penulis. Bukan hanya berdebar-debar, penulis juga harus menunggu respon editor jurnal dalam waktu yang relatif lama. Jika artikel dinilai memenuhi kelayakan, maka editor akan mendistribusikannya kepada reviewer (penijau) untuk penelaahan substansi isi. Daripada itu, pasca peninjauan selalu saja ada revisi, baik revisi kecil (minor) maupun revisi besar (major). Berikutnya, penulis harus melakukan upload ulang artikel setelah dilakukan revisi dan penyempurnaan.
Terkait hal di atas, mahasiswa diberi kesempatan magang untuk pengelolaan jurnal ilmiah. Hal ini disamping untuk penambahan skills (keterampilan) dalam pengelolaan jurnal ilmiah, juga dimaksudkan agar mahasiswa mengetahui proses bisnis pengelolaan jurnal ilmiah. Melalui magang ini, mahasiswa bukan saja mengetahui alur penerbitan artikel di jurnal ilmiah, melainkan juga menjadi mengerti tentang kelayakan artikel bagi penerbitan di jurnal ilmiah. Sebagai bonusnya, kini ada 4 (empat) jurnal ilmiah mahasiswa di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tentu ini merupakan keseruan dan bahkan kebahagiaan.
Selain pengelolaan jurnal ilmiah, mahasiswa juga dikenalkan pada pengelolaan konferensi. Sebuah event ilmiah yang memfasilitasi presentasi artikel untuk mendapat tanggapan juri dan audiens bagi penyempurnaan artikel sebelum pengiriman dan penerbitan di jurnal ilmiah. Di dalam event konferensi juga mahasiswa bisa melatih kemampuan berbahasa asing untuk presentasi abstrak artikel ilmiah. Di sisi ini, mahasiswa memungkinkan pula untuk melakukan kolaborasi antar-mahasiswa lintas pendidikan tinggi. Pokoknya banyak sekali keseruan mahasiswa sejak latihan mini research, penulisan artikel hasil penelitian, presentasi artikel, dan pengiriman artikel ke jurnal ilmiah sampai artikel mereka terbit.
Akhirnya, pendidikan tinggi punya model publikasi ilmiah mahasiswa. Model ini berupa himpunan penerbitan artikel mahasiswa di jurnal ilmiah. Mahasiswa bisa menjadikan model tersebut mencakup artikel-artikel teman sebaya yang telah terbit sebagai rujukan penulisan artikel ilmiah. Hampir dapat dipastikan pada saat latihan terasa lelah, tetapi ketika artikel terbit di jurnal maka seakan terbayar lelahnya. Daripada itu, jejak digital publikasi ilmiah mahasiswa yang dihasilkan sewaktu masa kuliah tentu saja mejadi kenangan indah yang penuh makna. Bermakna dedikasi, prestasi, dan produktivitas dengan perjuangan. Jumlah sebanyak 556 artikel merupakan capaian mahasiswa yang luar biasa dari keseruan-keseruan yang telah dijalani. Semakin seru lagi ternyata mahasiswa di berbagai pendidikan tinggi sedang melakukan akselerasi publikasi ilmiah. Akselerasi ini pastilah menjadi selebrasi ketika artikel terbit di jurnal ilmiah. Ternyata begitu serunya mahasiswa dalam motivasi, dedikasi, kemandirian, dan produktivitas penulisan artikel jurnal ilmiah.
Bandung, 15 Oktober 2022
Kelas Menulis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung